Luar Negeri
Warga Berlarian ke Bandara Hendak Tinggalkan Afghanistan, Taliban Janji Tidak Akan Ada Balas Dendam
kekacauan yang terjadi di bandara itu dimulai pada hari Sabtu lalu sebagai bentuk antisipasi mendekatnya pejuang Taliban ke ibu kota.
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Kelompok militan Taliban telah merebut sebagian besar kota di Afghanistan, termasuk ibu kota Kabul dan daerah perbatasan di negara itu.
Selain itu, kelompok ini juga telah mengendalikan semua pos terdepan di negara Timur Tengah tersebut.
Sementara Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada hari Minggu kemarin dianggap sebagai satu-satunya fasilitas lalu lintas udara yang dapat diandalkan karena semua penerbangan komersial dilaporkan telah dihentikan.
Perlu diketahui, masuknya gerilyawan Taliban baru-baru ini ke ibu kota Afghanistan, Kabul, telah memicu terjadinya kekacauan di bandara itu pada hari Minggu kemarin.
Kerumunan orang pun terlihat mendatangi terminal bandara menuju pesawat terbang.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (16/8/2021), sejumlah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bahwa orang-orang tampak membawa koper dan tas lalu bergegas untuk naik pesawat yang membawa pergi staf misi diplomatik asing.
Menurut The Associated Press, kekacauan yang terjadi di bandara itu dimulai pada hari Sabtu lalu sebagai bentuk antisipasi mendekatnya pejuang Taliban ke ibu kota.
Banyak orang di kota itu yang berharap untuk bisa terbang ke luar negeri.
Pada hari yang sama, semua penerbangan komersial dari bandara tersebut pun dihentikan sementara.
Hanya pesawat militer yang diizinkan untuk terbang.
Di sisi lain, NATO mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada hari Minggu kemarin bahwa mereka akan terus melakukan operasi di Bandara Kabul untuk menjaga agar Afghanistan tetap terhubung dengan dunia.
"Kami juga akan memfasilitasi dan mengkoordinasikan tindakan evakuasi," cuit Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam akun Twitternya.
Perlu diketahui, militer AS dilaporkan telah menciptakan 'tembok manusia' dan menembakkan senjata ke udara untuk mengusir mereka yang berusaha secara ilegal mendapatkan akses ke pesawat militer.
Ini dilakukan pula untuk mengamankan keberangkatan staf misi diplomatik dan sekutunya hingga warga Amerika dan keluarga mereka secara aman ke luar negara itu.
Pada hari Minggu kemarin, Taliban telah menyelesaikan pengambilalihannya terhadap negara itu saat militan menguasai ibu kota.
Hal ini membuat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani pada akhirnya melepaskan kekuasaannya dan pergi meninggalkan negara yang selama ini dipimpinnya itu.
Sejauh ini, Taliban dilaporkan telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan.
Baca juga: Beredar Video Taliban Bebaskan Ribuan Tahanan ISIS dan Al Qaeda dari Penjara Kabul
Baca juga: Beredar Video Taliban Bersantai di Rumah Panglima Perang Afghanistan yang Melarikan Diri
Taliban Janji Tidak Akan Ada Balas Dendam
Juru Bicara Taliban Suhail Shaeen mengatakan bahwa tidak ada balas dendam terhadap rakyat Afghanistan.
"Kami meyakinkan orang-orang di Afghanistan, khususnya di kota Kabul, bahwa properti mereka, hidup mereka aman, tidak akan ada balas dendam pada siapa pun," kata Suhail Saheen kepada BBC, Minggu (15/8/2021).
“Kami adalah pelayan rakyat dan negara ini,” ujar Saheen, yang memanggil wartawan BBC untuk siaran langsung.
Pernyataan Saheen disampaikan setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu.
Dan pada hari yang sama Presiden Ashraf Ghani mengakui kemenangan Taliban melalui media sosial Facebooknya.
Jatuhnya Kabul ke tangan Taliban mewarnai puncak serangan Taliban menyusul penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan yang berakhir pada 31 Agustus mendatang.
Keberhasilan Taliban membuat banyak warga Afghanistan takut negeri itu akan kembali ke rezim tahun 1990-an, yang ditandai dengan eksekusi di depan umum, hukuman rajam, dan pelarangan anak perempuan dari sekolah.
Dilansir dari BBC, banyak warga Afghanistan berbondong-bondong meninggal Kabul. Mereka yang takut pengambilalihan kekuasaan ini memadati jalan dan lalu lintas menuju ke luar kota.
Farzana Elham, dan anggota parlemen di Kabul, mengatakan kepada BBC bahwa warga ketakutan dan berusaha meninggalkan kota atau bersembunyi di rumah mereka.
Mengantisipasi kecepatan maju Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri dari negeri itu Minggu (15/8/2021).
Dilansir dari dari Channel News Asia, Ghani pergi ketika pemberontak mendekati ibu kota, sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana presiden, menyegel kemenangan militer nasional hanya dalam 10 hari.
Namun Ghani mengeluarkan pernyataan yang diposting di Facebook.
"Taliban telah menang melalui kekuatan senjatanya, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani.
"Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan mempertahankan nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain," ujarnya.
Ghani mengatakan ia pergi untuk mencegah "banjir pertumpahan darah".
Ia tidak mengatakan ke mana dia pergi, tetapi kelompok media terkemuka Afghanistan, Tolo News, menyarankan dia pergi ke Tajikistan.
Seorang juru bicara pemberontak membenarkan bahwa mereka telah memasuki Kabul untuk memastikan keamanan.
Tiga sumber senior Taliban juga mengatakan kepada AFP bahwa pejuang mereka telah menguasai istana kepresidenan dan mengadakan pertemuan tentang keamanan di ibukota.
Pejuang di dalam istana mengatakan mereka telah menang, dalam rekaman yang ditayangkan di Al-Jazeera.
"Mantan presiden Afghanistan telah meninggalkan negara, meninggalkan orang-orang dalam situasi ini," kata Abdullah Abdullah, yang memimpin proses perdamaian, dalam sebuah video di halaman Facebook-nya.
Mundurnya Ghani dari jabatannya adalah salah satu tuntutan utama Taliban dalam berbulan-bulan pembicaraan damai dengan pemerintah.
Namun selama ini Ghani, yang didukung Amerika Serikat, bersikukuh pada kekuasaan.
Para pemberontak mengatakan mereka menginginkan pemindahan secara damai dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: VIDEO SELAMAT 16 Tahun Damai Aceh dan 76 Tahun Republik Indonesia
Baca juga: Tanpa Lionel Messi Barcelona Tetap Menang, Gerard Pique: Kami akan Bersenang-senang Musim Ini
Baca juga: Srikandi Pidie Raih Juara Fahmil Kutub Se-Aceh di MUDI Samalanga
Tribunnews.com dengan judul Taliban Kuasai Kabul, Warga Berlarian ke Bandara Hendak Tinggalkan Afghanistan,