MotoGP 2021
Muncul Petisi untuk Valentino Rossi, Minta Semua Pembalap MotoGP Mengalah dan Biarkan Rossi Menang
Valentino Rossi membuat lelucon yang mengatakan agar pembalap lain mau mengalah dan memberikannya satu kemenangan balapan sebelum pensiun.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Muncul sebuah petisi untuk Valentino Rossi sebelum mengakhiri karirnya sebagai pembalap MotoGP dalam musim ini.
Valentino Rossi telah memutuskan bahwa ia akan pensiun sebagai pembalap MotoGP tahun ini.
Jika balapan sesuai jadwal, MotoGP Valencia 2021 akan menjadi penampilan terakhir Valentino Rossi.
MotoGP Valencia 2021 akan berlangsung di Spanyol pada 14 November 2021 mendatang.
Hingga seri ke-11 MotoGP 2021, Valentino Rossi tak pernah mencicipi podium juara.
Usai balapan MotoGP Austria 2021, Rossi membuat lelucon yang mengatakan agar pembalap lain mau mengalah dan memberikannya satu kemenangan balapan sebelum pensiun.
Baca juga: Good Bye Yamaha! Maverick Vinales Resmi Tinggalkan M1, Gabung Bersama Aprilia di MotoGP 2022
Baca juga: Valentino Rossi Temukan Kejanggalan Absennya Maverick Vinales dari MotoGP Austria 2021: Ada Sesuatu
Sepanjang karirinya, Rossi telah memperoleh sembilan gelar juara dunia dan memecahkan rekor sebagai pembalap pertama yang naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah 199 podium.
“Saya pikir saya pantas naik podium atau menang,” candaan Rossi di akhir GP Austria, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Rabu (18/8/2021).
“Mari kita tandatangani petisi, mungkin mereka akan memberi saya yang ke-200. Apakah Anda tahu berapa banyak saya telah kehilangan dalam karir saya?"sambungnya.
Tentu saja itu hanya sebuah lelucon yang terlontar dari Valentino Rossi.
Ternyata, lelucon ini dianggap serius oleh sejumlah penggemarnya.
Tak lama setelah lelucon Rossi itu, penggemar Rossi membuat petisi di situs web Change.org.
"Hormati karier Valentino Rossi dengan putaran terakhir khusus di Grand GP Valencia ” bunyi petisi itu.
Harapan dari penggemar yang menulis surat terbuka ini, dan banyak yang telah menandatanganinya.
Baca juga: Pantas Dihukum, Ternyata Maverick Vinales Akui Sengaja Ingin Rusak Yamaha M1, Ini Sebabnya
Baca juga: Maverick Vinales Diskors Yamaha, Sang Pembalap Dipastikan Absen pada MotoGP Austria 2021
"Untuk menghormati karir luar biasa Valentino Rossi , kami ingin melihat semua pembalap MotoGP menemaninya menuju kemenangan GP terbarunya di Valencia," tulis petisi tersebut.
"Jelas momen ajaib ini hanya mungkin terjadi jika tidak ada yang bersaing memperebutkan posisi penting di peringkat dunia" sambung tulisan itu.
Dengan munculnya petisi ini, semua pembalap diharapakan mau mengalah dan memberikan kemenangan bagi Valentino Rossi di GP Valencia.
"Ini akan melengkapai pencapaian podium ke-200 dan kemenangannya yang ke-116. Itu akan menjadi tanda terima kasih yang luar biasa dari semua pembalap, contoh bagi dunia olahraga dan momen unik bagi para penggemar” bunyi gagasan itu.
Pengamat: Rossi Harus Dinyatakan Sebagai Warisan Dunia
Carlo Pernat yang merupakan pengamat MotoGP sekaligus mantan Manajer Valentino Rossi, berbicara tentang pensiunnya Rossi.
Velentino Rossi pada Kamis (5/8/2021) telah menyatakan keinginannya untuk pensiun dari kejuaraan dunia MotoGP pada tahun depan.
Dengan kata lain pembalap terbaik di dunia MotoGP ini akan menjalani sisa musim 2021.
“Saya merasakan kehampaan”, kata Carlo Pernat, dikutip dari Tuttomotoriweb.it.
“Itu akan melewati saya (rasa hampa), karena saya adalah orang pertama yang membuatnya (Rossi) menandatangani kontrak sebagai seorang profesional dan saya berpikir kembali ke masa itu,”
“Terima kasih Valentino, untuk apa yang Anda lakukan,” ungkapnya setelah mendengar kabar pensiunnya Rossi.
Baca juga: Brad Binder Menang Meski Tak Ganti Ban Saat Hujan, Rossi Perdana Masuk 10 Besar di Musim Ini
Pernat mengungkapkan bahwa warisan akan selalu tetap ada di belakang juara dunia sembilan kali untuk dunia balapan setelah kepergiannya.
"Valentino Rossi harus dinyatakan sebagai Warisan Dunia UNESCO dalam Kejuaraan Dunia ", tegasnya.
“Dia telah meninggalkan kejuaraan antarplanet berkat dia. Mulai dari nenek-nenek, ibu dan anak perempuan sampai suka dengan balapan, orang yang bahkan tidak tahu apa itu mesin,” sambung Pernat.
Dan akan sulit, untuk bisa menemukan dan melihat sosok seperti Rossi di lintasan balap dalam tahun-tahun berikutnya.
“Tidak ada pewaris Valentino Rossi. Ia memiliki segala hal dalam dirinya. Mulai dari bakat, komunikasi, kejujuran hingga simpati. Siapapun yang datang pasti akan merindukan sesuatu darinya” tutupnya.
Valentino Rossi, pembalap berusia 41 tahun itu melakukan debut grand prix di kelas 125cc pada tahun 1996.
Baca juga: Valentino Rossi Pensiun Setelah 26 Musim, Ini Segudang Prestasi yang Pernah Diukirnya
Ia kemudian menjadi juara di divisi tersebut pada tahun berikutnya sebelum naik ke kelas 250cc pada tahun 1998 dan memenangkan gelar pada tahun 1999.
Di tahun 2000, Rossi dipromosikan oleh Honda ke tim satelit NSR500 yang didukung pabrik dan mendominasi kampanye 2001 untuk memenangkan yang pertama dari tujuh gelar kelas utama.
Untuk era baru MotoGP empat-tak pada tahun 2002 Rossi membalap untuk tim Repsol Honda, memenangkan gelar pada tahun 2002 dan 2003 sebelum pindah ke Yamaha untuk tahun 2004 setelah hubungannya dengan HRC memburuk.
Yamaha tidak memenangkan grand prix sepanjang tahun 2003, tetapi Rossi membawa M1 yang telah dirubah itu menjadi kemenangan dalam balapan pertamanya dengan motor di Afrika Selatan setelah duel dengan Max Biaggi.
Rossi kembali menjadi juara pada tahun 2005, tetapi kampanye yang sulit pada tahun 2006 dan 2007 membuatnya menyerahkan gelar kepada Nicky Hayden dari Honda dan Casey Stoner dari Ducati.
Rossi menambahkan dua gelar lagi untuk penghitungannya pada tahun 2008 dan 2009, tetapi arus berbalik di Yamaha dan kedatangan Jorge Lorenzo pada tahun 2008 menyebabkan meningkatnya ketegangan.
Harapan gelar Italia 2010 pupus ketika kakinya patah saat latihan untuk GP Italia, dengan Lorenzo akan memenangkan kejuaraan.
Baca juga: Fabio Quartararo Tak Sanggup Bayangkan Jika Balapan Tanpa Valentino Rossi: Sungguh Menyedihkan
Rossi membuat langkah besar ke Ducati untuk 2011, tetapi hanya mencetak tiga podium di musim 2011/2012 yang membawa bencana dan kembali ke Yamaha pada 2013.
Kembali ke jalur kemenangan di Assen tahun itu, Rossi menang dua kali pada 2014 dan menjadi runner-up di kejuaraan sebelum memenangkan gelar 2015 dalam pertempuran sengit dengan rekan setimnya di Yamaha Jorge Lorenzo.
Rossi berjuang untuk keempat tetapi Lorenzo dinobatkan sebagai juara.
Ini menandai titik balik dalam karir Rossi, penghitungan kemenangannya menyusut dari empat pada 2015 menjadi hanya dua pada 2016 dan satu pada 2017.
Dan sejak TT Belanda 2017, Rossi tidak pernah menang di MotoGP, sementara podiumnya menyusut dari lima pada 2018 menjadi dua pada 2019, satu pada 2020 dan sejauh ini tidak ada musim ini.
Kepribadian Rossi yang lebih besar dari kehidupan dan persaingannya yang terkenal dengan orang-orang seperti Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner dan Lorenzo, membantu mendorong MotoGP ke arus utama.
Warisan pembalap Italia itu akan terus hidup melalui VR46 Riders Academy-nya, yang telah membantu membesarkan talenta muda Italia, dan tim VR46-nya – yang akan melakukan debut MotoGP pada 2022. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Tak Terima Keluarganya Meninggal Karena Covid-19, Oknum Aparat Ngamuk di Ruang ICU Sambil Bawa Senpi
Baca juga: Kartu Deklarasi Sehat di SSCASN Sudah Diisi Sekarang, Haruskah Diisi & Cetak Lagi Mendekati SKD?
Baca juga: Indonesia Takkan Tutup Kedubes di Kabul, Meski Taliban Sudah Berkuasa di Afghanistan