Berita Aceh Singkil
Dampak Pandemi Corona, Bisnis Pariwisata di Aceh Singkil Terus Terpuruk
Terutama bisnis pariwisata di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil yang sebelum pandemi Corona jadi andalan.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Terutama bisnis pariwisata di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil yang sebelum pandemi Corona jadi andalan.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pandemi Corona Virus Deseasis 2019 (Covid-19) yang berkepanjangan, terus memperburuk bisnis sektor pariwisata di Kabupaten Aceh Singkil.
Terutama bisnis pariwisata di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil yang sebelum pandemi Corona jadi andalan.
Sebab, kehadiran tamu ke objek wisata yang jadi pemasukan turun drastis.
Utamanya tamu wisatawan Nusantara dan mancanegara yang selama ini jadi andalan penerimaan bagi pelaku pariwisata tidak ada lagi yang datang.
Praktis, pengelola hanya andalkan tamu lokal.
Itupun jumlah pengunjungnya hanya datang ketika musim liburan saja.
Baca juga: Ini 7 Desa Wisata di Aceh Masuk 300 Besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Dampaknya jangankan mendapat keuntungan, sekedar menutupi biaya operasional saja kewalahan.
"Agak sulit, hanya lokal Aceh yang masuk. Itupun jauh dari harapan nutup biaya operasional pekerja," kata Hardi, Keuchik Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak yang Badan Usaha Milik Desanya mengelola objek wisata Pulau Panjang.
Hardi berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir agar bisnis pariwisata kembali pulih.
Hal senada disampaikan Irwan Keuchik Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat.
BUMDes Haloban yang kelola objek wisata Nago Resort sepi pengunjung.
Baca juga: Pariwisata Negeri Piramid Kembali Diserbu Pengunjung, Targetkan 1 Juta Pengunjung dari Rusia
"Tamu yang datang jauh dari harapan. Paling sekali kali datang tamu sekeluarga," ujarnya.
Objek wisata Pulau Panjang dan Nago Resort merupakan lokasi wisata yang dikelola BUMDes.
Dua objek wisata itu sebelum pandemi selalu dipadati pengunjung.
Dampak paling parah dialami pelaku pariwisata di Kepulauan Banyak, yang khusus melayani wisatawan mancanegara seperti di Ujung Lolok, Sikandang, dan Tailana.
Resort tutup, sebab tak sanggup lagi biayai operasional semenjak tamu tak datang.(*)
Baca juga: Begini Cara Pelaku Sektor Pariwisata Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19