Berita Banda Aceh

Mulai Hari Ini, Pemerintah Aceh Gelar Pasar Murah Se-Aceh, Kecuali Banda Aceh karena PPKM Level 4

Pasalnya, Banda Aceh saat ini berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 seiring meningkatnya penyebaran virus Covid-19.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH
Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyerahkan beras kepada warga saat membuka Pasar Murah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di Aceh Singkil, Senin (5/7/2021). 

Pasalnya, Banda Aceh saat ini berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 seiring meningkatnya penyebaran virus Covid-19

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh bekerja sama Pemkab/Pemko dan Bulog Aceh kembali menggelar pasar murah di 84 lokasi yang tersebar di 22 kabupaten/kota mulai hari ini, Kamis (19/8/2021). 

Kemudian hingga Rabu (25/8/2021). Artinya pasar murah dalam rangka HUT ke-76 RI, tahun baru Islam, dan membantu masyarakat miskin di tengah pandemi Covid-19 ini hanya ditunda pelaksanaannya di Banda Aceh

Pasalnya, Banda Aceh saat ini berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 seiring meningkatnya penyebaran virus Covid-19

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Aceh, Ir Mohd Tanwir MM, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (18/8/2021). 

“Ada lima komoditi yang akan dijual di lokasi pasar murah, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam ras,” kata Ir Mohd Tanwir. 

Mohd Tanwir menyebutkan pasar murah yang dilaksanakan Pemerintah Aceh ini untuk ketiga kali selama 2021. 

Dua kali sebelumnya telah dilaksanakan menjelang meugang puasa awal April 2021 dan menjelang Idul Adha 1442 Hijriah pada Juli lalu.

Terkait penundaan pelaksanaan pasar murah di Banda Aceh karena PPKM level 4 atau penyebaran Covid-19 sedang meningkat, kata Mohd Tanwir, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman telah melaporkannya. 

Namun, Aceh Besar yang merupakan daerah tetangga terdekat Banda Aceh, kata Mohd Tanwir tetap melaksanakan pasar murah, yaitu di Kecamatan Kuta Baro, Blang Bintang, Montasik, Leupung, dan Lhoong. 

Sedangkan daerah terbanyak lokasi pasar murah, yakni Aceh Utara. 

Tepatnya di sembilan lokasi, yaitu di Kecamatan Langkahan, Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Lhoksukon, Nibong, Tanah Luas, Syamtalira, Nisam dan Bandar Baro.

Tanwir mengatakan pasar murah tingkat Aceh akan dibuka Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Ir Iskandar Syukri MM, MT, mewakili Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT. 

Tepatnya di Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, hari ini, Kamis (19/8/2021). 

Sedangkan empat lokasi lainnya pasar murah di Aceh Timur, yakni di Kecamatan Darul Aman, Peunaron, Peureulak Timur, dan Rantau Selamat.

Tetap sesuai Protkes

Tanwir mengatakan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengamanahkan agar tetap disiplin menjaga Prosedur Kesehatan atau Protkes dalam pelaksanaan pasar murah ini alias tak boleh kendor. 

Caranya di lokasi pasar murah ditempatkan personil satuan pengamanan yang cukup, disediakan tempat cuci tangan, sabun, dan tisue, hand sanitizer, jaga jarak, wajib pakai masker bagi panitia, petugas, dan pembeli.

Waktu pembeli diatur agar tidak menimbulkan kerumunan. 

Adapun jumlah beras dijual pasar murah ketiga kali di 22 kabupaten/kota se-Aceh ini, yaitu beras 207 ton, gula pasir 207 ton, minyak goreng 107.200 liter, tepung terigu 46 ton, dan telur ayam 699.200 butir.

Penyediaan semua komoditi ini, kata Tanwir menjadi tanggung jawab Bulog Aceh. 

Harga barang

Adapun harga komoditi yang dijual di pasar murah itu di daerah bukan kepulauan di Aceh, yakni beras berisi 10 Kilogram seharga Rp 85 ribu per zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 20.000 per bungkus.

Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 27.000/bungkus, tepung terigu segi tiga biru ukuran 1 Kg Rp 8.000/bungkus, telur ayam ras 1 lemping Rp 37.000 (30 butir).

Sedangkan untuk daerah kepualuan, seperti Simeulue dan Sabang, harga lima komoditi di pasar murah, yakni beras 10 Kg Rp 90.000/zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 21.000/bungkus.

Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 28.000 per bungkus, tepung terigu segi tiga biru berisi 1 Kg Rp 9.000/bungkus dan telur ayam ras satu lemping Rp 38.000 (30 butir).

Harga lima komoditi kebutuhan pokok tersebut bisa dijual murah atau di bawah harga pasaran umum karena sudah disubsidi Pemerintah. 

Misalnya gula pasir bisa dijual 2 Kg Rp 20.000/bungkus karena Pemerintah Aceh sudah menyubsidinya.

Sedangkan harganya di pasaran umum mencapai Rp 13.000/Kg.

Pemerintah Aceh, sudah menyubsidinya Rp 3.000/Kg.

Begitu juga untuk komoditi lainnya. Beras disubsidi Rp 3.000/Kg, minyak goreng disubsidi Rp 3.000/liter, tepung terigu disubsidi Rp 3.000/Kg dan telur disubsidi Rp 250/butir.

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin, membenarkan penundaan pasar murah di Banda Aceh karena saat ini status PPKM Level 4. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved