Info Singkil

Tim Keswan Aceh Singkil Bekerja Siang Malam Suntik Antibiotik untuk Sapi dan Kerbau, Cegah Kematian

"Petugas saya bekerja sampai malam di lapangan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno, Kamis (19/8/2021).

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Kuatno
Petugas Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, suntik kerbau milik warga, Rabu (18/8/2021) 

"Petugas saya bekerja sampai malam di lapangan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno, Kamis (19/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Tim Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, terus melakukan penyuntikan antibiotik dan vaksin terhadap ternak peliharaan warga. 

Tim harus bekerja siang malam, sebagai upaya mencegah bertambahnya sapi dan kerbau milik warga mati akibat terkena penyakit ngorok. 

"Petugas saya bekerja sampai malam di lapangan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno, Kamis (19/8/2021). 

Kuatno menyatakan, sejauh ini sudah lebih dari 5 ribu sapi dan kerbau yang mendapat suntikan antibiotik. 

Penyuntikan vaksin dan antibiotik terhadap ternak tersebut, kata Kuatno bisa dilakukan setelah mendapat bantuan dari Dinas Peternakan Aceh. 

"Kami sampaikan terimakasih atas respon cepat dari Pak Kadis Peternakan Aceh, yang sudah turun langsung dan menyerahkan bantuan vaksin," ujar Kuatno. 

Baca juga: 80 Kerbau Mati Mendadak di Aceh Singkil, Petugas Kesehatan Hewan Berjibaku Obati Ternak

Baca juga: Diserang Penyakit Ngorok, Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Aceh Singkil

Baca juga: Banyak Kerbau Mati Mendadak di Simeulue, Hanya Bertahan Beberapa Hari Langsung Tumbang

Menurut Kuatno, data terahir sapi dan kerbau yang mati sebanyak 213 ekor. 

Sejauh ini sebutnya, angka kematian jauh berkurang setelah dilakukan pemberian suntik antibiotik serta vaksin. 

Ia berharap setelah seluruh hewan disuntik antibiotik dan vaksin, tidak ada lagi hewan peliharaan itu yang mati.

Kuatno juga meminta pemilik tidak melepas ternak ke sungai. Hal ini untuk mencegah hewan ternak terkena penyakit ngorok.

Sebagaimana diketahui sapi dan kerbau milik warga banyak mati mendadak. Berdasarkan diagnosa tim kesehatan, hewan-hewan itu mati akibat terkena penyakit ngorok. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved