Anak-anak Jago Berenang, Pandai Mendayung
Kabupaten Aceh Singkil dilintasi oleh dua sungai besar yang menyatu di Desa Pemuka Lama, Kecamatan Singkil
Sungai Jalur Transportasi Penting Warga Singkil
Kabupaten Aceh Singkil dilintasi oleh dua sungai besar yang menyatu di Desa Pemuka Lama, Kecamatan Singkil, sebelum bermuara di kawasan Berok. Dua sungai besar tersebut yakni Lae Soraya yang hulunya berada di Aceh Tenggara dan Lae Cinendang.
Selain dua sungai besar juga terdapat anak sungai kecil. Anak sungai itu jumlahnya banyak membelah permukiman penduduk.
Kendati sudah tersedia jalan darat. Sungai masih menjadi jalur transportasi penting bagi warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS). Terutama ketika berangkat ke kebun serta mencari nafkah.
Di Desa Kuta Simboling, Kecamatan Singkil, umpamanya, walau ada jembatan warga terlihat memilih naik perahu ketika hendak menuju rumah tetangga. Uniknya lagi, hampir semua warga yang rumahnya berada di pinggir sungai memiliki perahu.
Tinggal di pinggir sungai membuat anak-anak Kuta Simboling, pandai mendayung perahu. "Anak-anak naik perahu sudah bisa," kata Alim warga yang ditemui di Kuta Simboling, Minggu (22/8/2021).
Desa lainnya di Kecamatan Singkil, yang sebagian penduduknya masih menggunakan sungai sebagai jalur transportasi adalah Siti Ambia, Suka Makmur, Ujung, Kilangan, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia.
Anak-anak di sana juga jago berenang lantaran setiap hari bermain di sungai. Keahlian itu, menjadi bekal ketika banjir besar menerjang Singkil hampir tidak pernah terjadi kasus anak tenggelam.
Jika pun pernah terjadi kasus anak tenggelam, biasanya masih balita. Sementara anak usia 7 tahun ke atas sudah mahir berenang melawan arus sungai.
Sungai digunakan warga Singkil untuk mencari nafkah seperti menjaring ikan, memasang perangkap udang dan mancing. Ada juga yang memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi menuju ladang dan mengambil pucuk nipah yang laku dijual sebagai bukus tembakau.
Hingga medio 90-an sungai merupakan jalur transportasi utama warga Aceh Singkil. Setelah daerah itu menjadi Kabupaten pada 1999 jalur transportasi berangsur beralih menggunakan jalan raya.(dede rosadi)