Internasional
CPJ Kutuk Taliban, Gerebek dan Jarah Rumah Dua Wartawan
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), Selasa (24/8/2021) mengutuk Taliban, penguasa defacto Afghanistan.
SERAMBINEW.COM, LONDON - Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), Selasa (24/8/2021) mengutuk Taliban, penguasa defacto Afghanistan.
Kelompok miitan itu dituduh menyerbu rumah dua jurnalis di Afghanistan.
CJP mendesak mereka untuk mengizinkan media beroperasi secara bebas.
“Kepemimpinan Taliban harus turun tangan untuk mencegah pelecehan terhadap jurnalis," kata Steven Butler, koordinator program Asia CPJ.
Dia meminta Taliban menghentikqan penggeledahan rumah dengan alasan tidak jelas.
“Taliban perlu membuktikan, dukungan yang mereka nyatakan untuk kebebasan pers di Afghanistan benar-benar berarti," jelasnya.
Baca juga: Lulusan Oxford dan Putra Pejabat Militer di Afghanistan Minta Bantuan
"Juga harus memastikan, anggotanya berhenti merampok rumah wartawan dan segera mengembalikan semua materi yang disita,” tambahnya.
Penggerebekan terjadi pada dua kesempatan terpisah.
Yang pertama terjadi pada 17 Agustus 2021, ketika pejuang Taliban di Kota Ghazni menerobos masuk ke rumah Khadija Ashrafi.
Seorang manajer umum Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah Afghanistan.
Ashrafi dilaporkan bersembunyi, tepat sebelum Taliban masuk ke rumahnya.
BBelum jelas apakah Taliban menyita sesuatu dari rumahnya.
Baca juga: Pemimpin Perlawanan Afghanistan Bersumpah, Tidak Akan Menyerah ke Taliban
Serangan kedua terjadi pada 20 Agustus 2021.
Ketika gerilyawan Taliban menyerbu rumah Zalmay Latifi, direktur penyiar swasta Radio dan TV Enikass di Kabul.
Sementara Latifi juga bersembunyi sebelum serangan Taliban.
Dia mengatakan kelompok itu menyita tiga mobil dan senjata berlisensi dari tempat itu dan dua komputer desktop.
Sejak Taliban menguasai Afghanistan pekan lalu, kelompok itu telah menggerebek dan menggeledah rumah sedikitnya empat wartawan dan pegawai kantor berita lainnya.(*)
Baca juga: Taliban Kuasai Sistim Pengawasan Super Buatan AS, Afghanistan Jadi Ajang Ujicoba Alat Militer Baru