Berita Banda Aceh
Penerima BLT Dana Desa di Aceh Capai 372.603 KK, Sudah Tersalur Hingga Agustus Rp 753 Miliar Lebih
Buktinya penyaluran Bantuan Langsung Tunai bersumber dari Dana Desa atau lebih dikenal BLT-DD bulan pertama Januari 2021 mencapai 372.603 kepala kelua
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Buktinya penyaluran Bantuan Langsung Tunai bersumber dari Dana Desa atau lebih dikenal BLT-DD bulan pertama Januari 2021 mencapai 372.603 kepala keluarga penerima.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Konstribusi dana desa untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Aceh sangat besar.
Buktinya penyaluran Bantuan Langsung Tunai bersumber dari Dana Desa atau lebih dikenal BLT-DD bulan pertama Januari 2021 mencapai 372.603 kepala keluarga penerima.
Nilai yang tersalur ketika itu Rp 111,780 miliar.
Sedangkan BLT-DD yang sudah tersalur sejak Januari hingga Agustus 2021 di Aceh mencapai Rp 753,833 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong atau DPMG Aceh, Dr Ir Zulkifli MSi melalui Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong, Zul Husni, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Kamis (26/8/2021).
Zul Husni menjelaskan jumlah penerima BLT-DD setiap bulannya berubah sesuai hasil pendataan terbaru KK penerima BLT-DD yang dilakukan petugas gampong.
Zul Husni merincikan KK penerima BLT-DD se-Aceh Januari 2021 mencapai 372.603 KK dengan nilai bantuan Rp 111,780 miliar.
Kemudian pada bulan Februari turun menjadi 369.861 KK dengan nilai bantuan Rp 110,958 miliar.
Penyaluran bulan Maret turun lagi menjadi 361.909 KK dengan nilai bantuan Rp 108,572 miliar.
Penyaluran bulan April turun lagi menjadi 337.724 KK dengan nilai bantuan Rp 101,317 miliar.
"Penurunan penyaluran BLT Dana Desa ini sangat ditentukan jumlah gampong yang menyalurkannya.
Semakin banyak gampong yang menyalurkan BLT Dana Desa, jumlah KK penerima bantuannya semakin banyak.
Tetapi sebaliknya semakin berkurang jumlah gampong yang menyalurkan, jumlah penerimannya makin menurun," jelas Zul Husni
Untuk penyaluran bulan Agustus ini, sebut Zul Husni, jumlahnya penerimanya 203.273 KK dengan nilai bantuan Rp 60,981 miliar.
Zul Husni mengatakan KK penerima BLT-DD adalah masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Misalnya pekerja atau buruh harian, karyawan yang kena PHK, pelaku usaha mikro dan lainnya. Nilai bantuannya Rp 300.000/KK/bulan.
Program penyaluran BLT dana desa ini, lanjut Zul Husni, harus dimasukkan ke dalam RAPBG 2021, kemudian disahkan dalam musyawarah gampong.
Aceh Utara terbanyak
Untuk wilayah Aceh, penerima BLT-DD terbanyak di Kabupaten Aceh Utara, yakni mencapai 53.508 KK, kemudian Bireuen 42.908 KK, selanjutnya Pidie 41.200 KK.
Sedangkan Kota Banda Aceh, jumlah penerimanya pada bulan pertama sebanyak 7.246 KK, Aceh Besar 21.474 KK. Kemudian paling sedikit Kota Sabang 2.555 KK karena jumlah desa di sana hanya 18.
Zul Husni mengatakan kelancaran pencairan BLT-DD di setiap gampong sangat ditentukan kelancaran pembuatan laporan pertanggung jawaban BLT-DD yang telah disalurkan sebelumnya.
Hanya 1.734 Desa Lagi yang Plot BLT-DD
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, jumlah gampong dalam 23 kabupaten/kota di Aceh mencapai 6.497.
Namun, dari jumlah itu, hanya 1.734 gampong lagi yang memplot dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai atau lebih dikenal BLT-DD kepada warga kurang mampu di desa masing-masing pada Agustus 2021.
BLT-DD untuk warga kurang mampu ini sebagai dampak pandemi Corona.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong atau DPMG Aceh, Dr Ir Zulkifli MSi melalui Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong, Zul Husni, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (13/8/2021).
Zul Husni menyebutkan pada Bulan Januari 2021, jumlah desa yang memprogramkan penyaluran BLT-DD mencapai 99,06 persen atau 6.436 gampong dari 6.497 gampong se-Aceh.
Bulan Februari 2021 berkurang jadi 6.232 gampong atau 98,23 persen.
Bulan Maret menurun lagi menjadi 6.155 gampong atau 94,74 persen.
Bulan April, semakin menurun lagi menjadi 5.699 gampong atau 87,72 persen.
Bulan Mei turun lagi menjadi 4.881 gampong atau 75,13 persen, bulan Juni semakin menunrun menjadi 4.316 gampong atau sebesar 66,43 persen.
Kemudian bulan Juli turun lagi menjadi 2.773 gampong atau sebesar 42,68 persen.
"Bulan Agustus ini turunnya lebih drastis lagi menjadi 1.734 gampong atau tersisa 26,69 persen lagi.
Penurunan drastis ini menjadi pertanyaan kita di DPMG Aceh.
Artinya, apakah memasuki bulan Agustus 2021 ini sudah banyak penerima BLT-DD yang mampu membiayai kebutuhan pokok keluarganya, sehingga gampong tak lagi memprogramkan ini," tanya Zul Husni.
3.445 gampong belum cairkan Dana Desa Tahap II
Selain penurunan drastis gampong yang memplotkan BLT-DD untuk warganya yang terdampak Pandemi Covid-19, kata Zul Husni, 3.445 gampong di Aceh hingga kini juga belum mencairkan dana desa atau DD tahap II.
"Kondisi itu sangat memprihatinkan.
Kita minta Pemerintahan Gampong yang belum mencairkan dana desa tahap II hingga Agustus ini segera menyelesaikan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan pencairan dana desa tahap I.
Tujuannya agar bisa mencairkan dana desa tahap II," jelas Zul Husni.
Zul Husni menyebutkan dana desa tahap II yang belum dicairkan masih sangat besar, yakni sekitar Rp 1 triliun lagi, dari pagunya Rp 1,9 triliun.
Pasalnya, yang baru ditarik atau dicairkan sekitar Rp 886,78 miliar.
Selanjutnya gampong-gampong yang telah mencairkan dana desa dan pelaksanaan kegiatan dana desa tahap I dan II, kata Zul Husni, diminta secepatnya membuat laporan pertanggungjawaban untuk pencairan DD tahap III.
Masih ada gampong belum cairkan dana desa tahap I
Lebih parah lagi, kata Zul Husni, hingga kini masih ada gampong di lima daerah ini belum mencairkan dana desa tahap I, yaitu tiga dari 609 gampong di Kabupaten Bireuen.
Kemudian, tiga dari 604 gampong di Aceh Besar.
Selanjutnya lima dari 730 gampong di Pidie.
Berikutnya satu dari 295 gampong di Gayo Lues dan empat dari 852 gampong di Aceh Timur.
Baru 4 daerah memulai pencarairan tahap III
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, baru empat daerah di Aceh yang sudah memulai pencairan/penarikan dana desa atau DD tahap III dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Keempat kabupaten/kota itu, yakni Bener Meriah, Pidie Jaya, Kota Banda Aceh, dan Kota Lhokseumawe.
Data ini hingga pekan kedua Agustus 2021.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong atau DPMG Aceh, Dr Ir Zulkifli MSi melalui Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gampong, Zul Husni, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Jumat (13/8).
“Untuk Kabupaten Bener Meriah baru 24 gampong dari 232 gampong yang mencairkan dana desa tahap III.
Kemudian Pidie Jaya baru 5 gampong dari 222 gampong, Kota Banda Aceh, baru 5 gampong dari 90 gampong dan Lhokseumawe baru 1 gampong dari 68 gampong,” kata
Zul Husni mengatakan gampong atau desa yang telah mencairkan dana desa tahap III ini adalah desa yang telah mempertanggung jawabkan pelaksanaan pencairan dan kegiatan dana desa tahap I dan II.
Dua daerah semua gampongnya sudah cairkan DD tahap II
Untuk pencairan dana desa tahap II, sebut Zul Husni, baru dua daerah yang semua gampongnya sudah mencairkan dana desa tahap II, yaitu Banda Aceh sebanyak 90 gampong.
Kemudian 213 gampong di Aceh Tamiang. Sedangkan daerah lain, belum semua gampong mencairkan dana desa tahap II.
Zul Husni menjelaskan pencairan dana desa dalam satu tahun dibagi tiga tahap.
Tahap I dan II masing-masing 40 persen dan tahap III sebesar 20 persen lagi dari pagu yang diplotkan untuk masing-masing gampong itu.
Secara umum untuk Aceh, kata Zul Husni, tahap I total dana desa yang telah dicairkan/ditarik senilai Rp 1,933 triliun untuk 6.469 gampong se-Aceh atau sebesar 99,57.
Sedangkan dana desa tahap II baru dicairkan Rp 886,78 milair kepada 3.469 desa atau baru sebesar 46,98 persen dari 6.497 gampong yang ada di Aceh.
Untuk dana desa tahap III, baru 35 gampong yang mencairkan dengan nilai Rp 4,75 miliar. (*)