Bom Bandara Kabul Tewaskan 13 Tentara AS, Ini Peristiwa Paling Mematikan Bagi Militer AS Sejak 2011
Sebanyak 13 tentara Amerika Serikat tewas dalam bom bunuh diri di area luar gerbang bandara internasional Kabul, Afghanistan pada Kamis (26/8/2021).
Presiden AS, Joe Biden, bersumpah akan membalas dendam kepada pelaku pemboman di Kabul.
Dalam pidatonya di Gedung Putih pada Kamis, Biden mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL di Afghanistan.
Serangan ini menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil Afghanistan dan sedikitnya 13 tentara AS.
Kejadian ini disebut menyebabkan korban tewas tentara AS paling banyak di Afghanistan dalam satu insiden, sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.
"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah: Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan lupa," kata Biden.
"Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kami pada rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya."
Biden menambahkan bahwa AS akan melanjutkan evakuasi warga Amerika dan sekutu AS meskipun ada serangan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Baca juga: Ini rencana Lokasi Pelaksanaan SKD CASN dan P3K Bireuen
Baca juga: Siswa SDN 5 Blangkejeren Juara 1 Lomba Membaca Puisi Lewat Video Daring
Baca juga: Taliban Kecam Bom Kabul yang Tewaskan 90 Warga Sipil dan 13 Tentara AS, Berjanji Tindak Tegas Pelaku
Tribunnews.com dengan judul 13 Tentara AS Tewas dalam Ledakan Bandara Kabul, Hari Paling Mematikan Sejak 2011