Buah untuk Nakes

Dinas Pangan Aceh Bagi-bagi Parcel Buah untuk Nakes yang Lakukan Vaksinasi

Selain membagi 100 paket parcel, dinas tersebut juga menggelar show buah-buahan lokal yang digelar di ruang lobi Dinas Pangan Aceh.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kadis Pangan Aceh Cut Yusminar APi MSi menyerahkan paket parcel buah lokal tenaga kesehatan yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh, Ferdiyus SKM MKes di Banda Aceh Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (24/8/2021). 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam memeriahkan Gerakan Buah Nusantara ke-6 tahun 2021, Dinas Pangan Aceh membagi-bagi 100 paket parcel buah kepada tenaga kesehatan (nakes).

Parcel itu diberikan kepada nakes yang bertugas melakukan vaksinasi massal di Banda Aceh Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (24/8/2021).

Pemberian 100 parcel buah-buahan lokal secara simbolis dilakukan oleh Kadis Pangan Aceh Cut Yusminar APi MSi kepada Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh, Ferdiyus SKM MKes, Kabid Dokkes Polda Aceh Kombes Pol dr Sariman serta perwakilan dari RS Kesdam Aceh.

Selain membagi 100 paket parcel, dinas tersebut juga menggelar show buah-buahan lokal yang digelar di ruang lobi Dinas Pangan Aceh.

Kadis Pangan Aceh Cut Yusminar APi MSi kepada Serambinews.com, Jumat (27/8/2021) pembagian parcel buah-buahan sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap tim medis agar tetap terjaga imunnya selama berugas.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Hantam Kerumunan Warga di Gerbang Bandara Kabul, Puluhan Orang Tewas dan Terluka

Ia juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak mengkonsumsi buah buahan, untuk meningkatkan imun tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hasil analisis konsumsi tahun 2021, tambahnya, menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan masyarakat Aceh masih cukup rendah.

"Dari skor 30 yang ditetapkan pemerintah pusat melalui Badan Ketahanan Pangan untuk konsumsi buah dan sayur ideal, Aceh masih menunjukkan angka 17,9," sebutnya.

Baca juga: Kabar Bahagia, Ahok dan Puput Nastiti Devi Dikaruniai Anak Kedua, Ini Namanya

Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh Ir Cut Huzaimah MP yang turut hadir dalam acara itu juga mengajak masyarakat, khususnya petani buah-buahan untuk menanam tanaman penghasil buah yang telah disertifikasi oleh Distanbun melalui UPTD.

Ajakan serupa juga disampaikan Kepala Bidang Konsumsi Dinas Pangan Aceh M Fadhil SP. Ia meminta masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran yang disertai tanaman lokal penghasil buah.

Kepala Seksi Konsumsi Dinas Pangan Aceh, Novrizal SSTPi MSi selaku koordinator lapangan dalam kegiatan ini menyebutkan bahwa buah-buahan yang ditampilkan dan disalurkan sebanyak 100 parcel tersebut berasal dari buah-buahan lokal yang didapatkan dari para petani di Aceh.

"Hal tersebut membuktikan bahwa Aceh mampu memproduksi buah-buahan yang memiliki kualitas sebanding dengan buah-buahan dari luar," katanya.

Dalam rangkaian kegiatan Gerakan Buah Nusantara itu, Pemerintah Aceh melalui UPTD Badan Pengawas Mutu Ketahanan Pangan (Bawastu KP) Dinas Pangan Aceh kembali menerbitkan sertifikasi Prima 3 terhadap tiga jenis buah yakni Alpukat dari Aceh Tengah, pepaya dari Aceh Barat Daya, dan jeruk besar (jeruk bali) dari Bireuen.

Kepala UPTD Bawastu KP, Gunawan Spi MM mengatakan, untuk mendapat sertifikasi Prima 3, sebelumnya kelompok tani mengajukan permohonan sertifikasi kepada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).

"Dari permohonan tersebut selanjutnya dilakukan penilaian yang berakhir dengan tes uji laboratorium," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yuni Saputri STP MT, selaku Kasi Mutu UPTD Bawastu KP Dinas Pangan Aceh mengatakan sertifikasi akan lebih baik jika dilakukan pada setiap jenis komoditas yang bersifat lokal dan tidak bersifat umum.

"Hal itu dimaksudkan untuk mempopulerkan komoditas buah di Aceh yang jumlahnya amat banyak," katanya.

Cara tersebut juga dapat mengidentifikasi bibit unggul yang kini jarang lagi ditemui di pasar, sehingga dapat teridentifikasi lagi.

Saat ini, tambah dia, UPTD Bawastu KP sudah mengeluarkan lebih kurang 80 sertifikat Prima 3 seluruk kabupaten/kota

“Jadi produk yang sudah disertifikasi Prima 3 aman dikonsumsi bagi masyarakat, karena terjaga mutunya. Kita di sini berpihak ke konsumen, agar konsumen bisa menikmati produk PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan) yang aman dan bebas pestisida," ujar Yuni.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved