Internasional

Korea Selatan Sambut Baik Kedatangan Warga Afghanistan

Pemerintah Korea Selatan, Jumat (27/8/2021) menyambut baik kedatangan warga Afghanistan yang mendukung kedutaan dan organisasinya.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Petugas menyambut kedatangan warga Afghanistan di bandara Incheon, Korea Selatan, Kamis (26/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Pemerintah Korea Selatan, Jumat (27/8/2021) menyambut baik kedatangan warga Afghanistan yang mendukung kedutaan dan organisasinya.

Korea Selatan menunjuk mereka sebagai orang-orang dengan prestasi khusus dan bukan sebagai pengungsi.

Sebanyak 378 warga Afghanistan tiba di Bandara Internasional Incheon di luar Seoul pada Kamis (26/8/2021) sebagai bagian dari misi evakuasi, dengan nama sandi "Operasi Keajaiban."

Di antara para pengungsi adalah profesional medis Afghanistan, pelatih kejuruan, pakar IT dan penerjemah.

Mereka telah mendukung diplomat Korea Selatan, rumah sakit dan pusat pelatihan kerja yang dijalankan oleh Badan Kerjasama Internasional Korea.

Sebelum Taliban mengambil alih negara itu awal bulan ini.

Mereka dievakuasi bersama keluarga.

Baca juga: Pemimpin Perlawanan Afghanistan Bersumpah, Tidak Akan Menyerah ke Taliban

Dilansir AFP, Pemerintah Korea Selatan sedang berusaha mengubah undang-undang imigrasi.

Sehingga, dapat memberikan izin tinggal jangka panjang kepada warga Afghanistan.

Sebagai orang asing yang memberikan layanan khusus ke Korea Selatan.

Awalnya, mereka akan diberikan visa jangka pendek.

Kemudian, akan ditingkatkan kemudian, sehingga memungkinkan mereka mencari pekerjaan.

“Sekarang saatnya bagi kita untuk membalas budi,” kata Menteri Kehakiman Park Beom-kye kepada wartawan di bandara Incheon.

Dia merujuk pada fakta banyak warga Korea menerima bantuan internasional setelah melarikan diri selama Perang Korea 1950-53.

“Meskipun kami secara fisik terpisah di negara yang jauh, mereka praktis adalah tetangga kami,” katanya.

“Bagaimana mungkin kita bisa menutup mata terhadap mereka ketika nyawa mereka terancam hanya karena bekerja dengan kita?” tanyanya.

Choi Young-sam, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan Korea Selatan memenuhi kewajiban moralnya sebagai negara yang bertanggung jawab.

Dengan tidak melupakan teman-temannya dan berpaling dari kesulitan tetangganya.

Baca juga: 1.500 Warga AS Masih Menunggu Dievakuasi di Afghanistan, Sebagian Mulai Ketakutan

Dia menambahkan itu adalah operasi pertama dari jenisnya untuk Korea Selatan.

“Ini adalah contoh pertama dalam sejarah diplomasi Korea Selatan," kata Choi.

"Di mana kami telah mengevakuasi warga asing dengan menginvestasikan tenaga dan aset kami atas dasar kemanusiaan,” tambahnya.

Penerbangan lain akan membawa 13 orang lainnya yang pada Kamis (26/8/2021) tidak bisa naik pesawat militer.

Dimana, mengangkut kelompok itu ke Korea dari Islamabad, Pakistan, setelah evakuasi dari Kabul.

Sambutan hangat Korea Selatan untuk orang-orang Afghanistan ini datang meskipun negara Asia Timur pada umumnya tidak terbuka untuk menerima pengungsi.

Pada tahun 2020, hanya 69 dari 6.684 pencari suaka yang diberikan status pengungsi di Korea Selatan, menurut data Kementerian Kehakiman.

Pakar keamanan percaya penerimaan Seoul terhadap pengungsi Afghanistan akan dimaksudkan secara politis.

Untuk menunjukkan Korea Selatan sejalan dengan AS, sekutu setianya yang mendukungnya selama Perang Korea.

Setelah AS memulai perang melawan teror di tanah Afghanistan pada tahun 2001, Korea Selatan melakukan berbagai operasi militer dan bantuan.

Termasuk kegiatan Tim Rekonstruksi Provinsi dari tahun 2010 hingga 2014.

Baca juga: Taliban Berusaha Yakinkan Warganya di Bandara Kabul Agar Pulang dan Tidak Perlu Takut

Dengan menawarkan layanan medis, bantuan untuk pengembangan pertanian, dan pelatihan kejuruan dan kepolisian.

“Keberhasilan Operasi Keajaiban dimungkinkan berkat kerja sama penuh dari sekutu AS kami,” kata Kementerian Pertahanan Korea dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan melanjutkan kerja sama untuk pemukiman kembali yang stabil bagi warga Afghanistan di negara itu," ujarnya.

"Kami juga akan menyediakan sumber daya logistik atau dukungan medis kami, jika diperlukan," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved