Berita Banda Aceh

Disdik Aceh Pantau Terapi Autis oleh Tim Terapis dan Dokter ke SLB Banda Aceh dan Aceh Besar

Asesmen oleh Tim Terapis Autis Disdik Aceh itu sudah dilakukan ke SLB di Banda Aceh dan Aceh Besar sejak 2 Agustus 2021 hingga kini.

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Disdik Aceh/For Serambinews.com
Tim Disdik Aceh pantau terapi autis oleh tim terapis dan dokter ke SLB Banda Aceh dan Aceh Besar 

Tenaga Ahli Disdik Aceh Bidang Pembinaan GTK dan Koordinator Tim Terapis Autis, Istiarsyah, SPdI, SPd, MEd, menyampaikan hal ini lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Jumat (27/8/2021). 

Istriarsyah menjelaskan terapi ABA merupakan salah satu alternatif terbaik dan sangat efektif untuk anak-anak dengan autism.

Pasalnya, terapi ini disusun terstruktur yang berfokus mengajarkan seperangkat keterampilan khusus pada anak, seperti keterampilan memahami dan mengikuti instruksi verbal, merespon perkataan.

Tim Terapis Autis Disdik Aceh foto bersama di salah satu SLB di Aceh Besar
Tim Terapis Autis Disdik Aceh foto bersama di YPAC - Aceh kawasan Aceh Besar (Disdik Aceh/For Serambinews.com)

Baca juga: Rindukan Pelukan Ibu yang Telah Meninggal, Anak Autis ke Kuburan Peluk Batu Nisan Ibu

Kemudian mendeskripsikan sebuah benda, meniru ucapan dan gerakan, hingga dapat mengajarkan anak-anak untuk membaca dan menulis.

"Jika anak-anak dengan autism tidak ditangani segera, maka akan berpengaruh buruk terhadap kinerja perkembangan pendidikannya,” kata Istiarsyah. 

Tenaga Terapis Autis Disdik Aceh, Cahaya Purnama Sari, menambahkan bahwa kegiatan Needs Assessment ini langkah awal untuk mengumpulkan informasi yang komprehensif.

Nantinya hasil ini akan digunakan untuk membuat pertimbangan keputusan belajar siswa autis di sekolah, jika anak masih berada di level 1, maka perlu penambahan jam untuk mereka terapi.

“Hasil analisis asesmen ini, kita dapat melihat bagaimana kemampuan anak dalam setiap penjabaran verbal operant yang telah diujicobakan.

Secara visual hasil asesmen yang ada di lembar scoring form akan terlihat jelas tentang kemampuan manding, tacting, listener, VP/MTS, play, social, imitation, echoic, vokal spontan, LRFFC, Intraverbal, reading, writing, math. 

Begitu juga kemampuan linguistic dan kemampuan dalam grup, sehingga keputusan peningkatan kompetensi anak pun sesuai dengan kebutuhan belajarnya,” jelas Cahaya.

Disdik Aceh Utus Tim Terapis dan Dokter ke SLB di Banda Aceh dan Aceh Besar
Disdik Aceh Utus Tim Terapis dan Dokter ke SLB di Banda Aceh dan Aceh Besar (Disdik Aceh/For Serambinews.com)

Baca juga: Kenali 10 Tanda Awal Autisme Pada Bayi, Jarang Tersenyum hingga Terlambat Merangkak

Cahaya menyebutkan pelaksanaan asesmen ini harus dilakukan sesuai prosedur dan kaidah asesmen, yaitu  memperhatikan 3 hal, characters, time, dan setting.

Pelaksanaan assesmen ini menggunakan Asesmen milestone VB-MAPP dari Mark L. Sundberg, Ph.D., BCBA-D, dengan mengisi scoring form sesuai dengan butir instrument.

Menurutnya, ada 170 milestone yang diasesmen, di mana milestone tersebut dibagi menjadi 3 level.

"Nah, level ini yang menentukan kebutuhan belajar anak nantinya,” timpal Tenaga Terapis Autis Disdik Aceh lainnya, Rosnaini.

Setelah rangkaian assessment selesai dijalankan, maka selanjutnya adalah pengambilan keputusan diagnosa yang dilakukan dokter.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved