Berita Banda Aceh

Disdik Aceh Pantau Terapi Autis oleh Tim Terapis dan Dokter ke SLB Banda Aceh dan Aceh Besar

Asesmen oleh Tim Terapis Autis Disdik Aceh itu sudah dilakukan ke SLB di Banda Aceh dan Aceh Besar sejak 2 Agustus 2021 hingga kini.

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Disdik Aceh/For Serambinews.com
Tim Disdik Aceh pantau terapi autis oleh tim terapis dan dokter ke SLB Banda Aceh dan Aceh Besar 

“Peran saya sebagai dokter praktisi Biomedical Intervention Therapy (BIT) adalah melakukan Alloanaesis pada orang tua anak penyandang Autistic Spectrum Disorder (ASD)," tambah Riza.

Menurut Riza, selaku dokter dalam tim terapis autis Disdik Aceh ini, dirinya menanyakan informasi dari orang tua mengenai ciri-ciri serta perilaku yang ditujukkan oleh anak, seperti kemampuan bicara atau bahasa.

Begitu juga interaksi sosial, kemampuan bermain dan ketidak mampuan anak dalam menunjukkan minat yang biasanya bersifat repetitif/ stimming dan terbatas.

"Tentunya harus didukung juga dengan informasi tentang riwayat tumbuh kembang anak, riwayat saat kehamilan hingga persalinan.

Tidak cukup sampai disitu, saya juga memberikan informasi mengenai diet bagi anak ASD, yaitu diet casein free, gluten free, dan sugar free (CFGFSF),” jelas Riza. 

Tim terapis diharap jadi partner sekolah

Sementara itu, Kadisdik Aceh, Drs Alhudri MM melalui Plt Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Muksalmina, SPd, MSi, mengatakan asesmen ke beberapa SLB di Banda Aceh dan Aceh Besar ini merupakan program baru Disdik Aceh. 

Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2 Agustus 2021 hingga kini. 

Pasalnya, hingga kini sistem pendidikan formal masih menghadapi banyak tantangan dalam mengakomodasi kebutuhan anak-anak penyandang autisme.

Muksalmina mengatakan sebagian besar SLB di Aceh hingga kini belum memiliki sumber daya terapis.

Oleh karena itu, tim terapis yang telah dibentuk ini diharapkan dapat menjadi partner sekolah dalam memberikan layanan terbaik untuk anak-anak autis. 

Tujuannya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, hidup mandiri, berkreativitas, dan memiliki potensi yang baik, seperti anak-anak umumnya.

“Peserta didik berkebutuhan khusus atau disabilitas adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama dengan anak lainnya untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak.

Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Aceh akan terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik bagi mereka.

Ini merupakan program baru untuk memperbaiki sistem layanan pendidikan yang lebih baik ke depannya.

Diharapkan dengan adanya program ini, anak-anak autis di sekolah mendapatkan penanganan yang lebih optimal,” kata Muksalmina. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved