Berita Aceh Malaysia
22 Warga Aceh di Malaysia Pulang dengan Pesawat Carteran, Difasilitasi oleh SUBA dan Permebam
“Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Medan,” kata Bukhari Ibrahim, seperti dikutip anggota komunitas Aceh Malaysia, Jafar Insya Reubee.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Sebanyak 22 warga Aceh yang selama ini menetap di Malaysia, menyewa pesawat khusus untuk kembali ke Tanah Air.
Difasilitasi oleh SUBA (Solidaritas Ummat Bansigom Aceh) dan Permebam (Persatuan Melayu Berketurunan Acheh), mereka menyewa pesawat Malindo Air, dari KLIA 1 menuju Kualanamu Medan.
Ketua SUBA, Bukhari Ibrahim, kepada Serambinews.com, Minggu (29/8/2021) menyebutkan, para pahlawan devisa ini telah tiba dengan selamat di Kualanamu pada tanggal 27 Agustus 2021.
“Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Medan,” kata Bukhari Ibrahim, seperti dikutip anggota komunitas Aceh Malaysia, Jafar Insya Reubee.
Bukhari Ibrahim mengatakan, Himpunan Masyarakat Sumatra Utara (Himasu) dan Persatuan Perantau Darul Aman Malaysia (PPDM) juga ikut terlibat dalam mendanai kepulangan para perantau asal Aceh ini.
Bukhari, tokoh masyarakat Aceh di Malaysia menambahkan, ini adalah kali pertama pihaknya melakukan pemulangan secara massal, mencakup 22 orang.
“Ini pertama kali kami mencoba membawa pulang sebanyak 22 dengan mencarter pesawat, dengan biaya yang ditanggung secara bersama-sama,” kata Bukhari.
Adapun setiap orang yang pulang mengeluarkan biaya sebesar RM 1.500 atau sekira Rp 5.121.509, dengan perincian untuk tiket, tes covid, bayar denda, dan administrasi untuk pengurusan.
Selain itu, biaya dari para penumpang yang pulang dalam keadaan sehat ini juga dipakai untuk mensubsidi para penumpang yang pulang karena sakit (noncovid-19).
“Untuk orang sakit yang kita pulangkan, dananya berasal dari SUBA dan sumbangan dari penumpang yang sehat serta pihak lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Umuslim Tandatangani MoU dengan UiTM Malaysia
Baca juga: Video Populer Minggu Ini di Serambi on TV (Bahasa Malaysia)
Ia menyebutkan, Nurhayati adalah salah satu orang yang dipulangkan dalam kondisi sakit.
Perempuan yang sudah 4 tahun merantau ke Malaysia ini berasal dari Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kabupaten Aceh Utara.
“Ia mengindap penyakit diabetes yang mulai parah sejak tiga bulan terakhir. Tiba-tiba kakinya bengkak dan bernanah, hingga harus dilakukan operasi. Sehingga kemudian meminta bantuan kepada SUBA agar dipulangkan ke Aceh,” ungkap Bukhari.
Bukhari bin Ibrahim (47) adalah salah seorang tokoh Aceh yang sejak hampir lima tahun lalu konsisten membantu warga Aceh yang mengalami kesulitan dan kemalangan di Malaysia.
Bahkan, dalam tiga terakhir, pria kelahiran Dama Pulo I, Idi Cut, Aceh Timur, 25 Februari 1974, ini menjadi salah seorang paling dicari saat ada warga Aceh yang mengalami musibah di negeri jiran tersebut.
Baca juga: Ismail Sabri yang Kini Jadi PM Malaysia Pernah ke Aceh Pada 2014, Begini Cerita Fadliana Surya
Baca juga: SOSOK Ismail Sabri Yaakob PM Malaysia, Pernah Heboh Boikot Toko Tionghoa dan Kritik Pebisnis China