Breaking News

Internasional

Jet Tempur Israel Gempur Jalur Gaza, Balas Balon Api dan Bentrokan di Perbatasan

Jet tempur Israel menggempur dua lokasi di Jalur Gaza, Paletina pada Minggu (29/8/2021) pagi. Serangan itu sebagai balasan bentrokan dengan pasukan I

Editor: M Nur Pakar
AFP/MAHMUD HAMS
Seorang pria memeriksa kerusakan di rumahnya setelah pemboman Israel di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Palestina, Minggu (29/8/2021) 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Jet tempur Israel menggempur dua lokasi di Jalur Gaza, Paletina pada Minggu (29/8/2021) pagi.

Serangan itu sebagai balasan bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan dan serangan balon api ke Israel selatan.

Jet tempur Israel membombardir kompleks militer Hamas yang digunakan untuk membuat senjata.

Kemudian, pintu masuk ke serangan yang dekat dengan Jabalia, kata tentara Israel.

"Serangan itu sebagai tanggapan terhadap Hamas yang menembakkan balon api ke wilayah Israel dan kekerasan yang terjadi kemarin," tambahnya.

Menurut tentara, insiden kedua itu menjadi contoh bagaimana Hamas terus menggunakan taktik teror dan menargetkan warga sipil.

Baca juga: Israel Izinkan Barang Masuk Jalur Gaza dan Pengusaha Palestina ke Israel

Tidak ada laporan dari Jalur Gaza, tentang korban yang disebabkan oleh serangan udara Israel.

Pada Sabtu (28/8/2021) malam, dua kebakaran hutan terjadi di wilayah Eshkol, dekat kantong Palestina, kata petugas pemadam kebakaran Israel.

Protes meletus dengan tentara Israel yang menembakkan gas air mata dan granat kejut.

Ketika warga Palestina melepaskan tembakan di perbatasan Jalur Gaza dan Israel, kata seorang wartawan AFP.

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan 11 warga terluka dalam bentrokan itu, tiga di antaranya terkena tembakan.

Sebelumnya, warga Jalur Gaza memmakamkan Omar Hassan Abu Al-Nile (12) yang meninggal karena luka-lukanya.

Baca juga: Warga Palestina Terluka Dalam Bentrokan Meninggal Dunia, Jelang Protes Baru di Jalur Gaza

Remaja itu ditembak oleh pasukan Israel selama bentrokan perbatasan seminggu sebelumnya.

Pada 2018, warga Jalur Gaza memulai gerakan protes menuntut diakhirinya blokade Israel.

Selain, hak bagi warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka menyelamatkan diri atau diusir ketika negara Yahudi didirikan pada tahun 1948.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved