Internasional

Warga Palestina Terluka Dalam Bentrokan Meninggal Dunia, Jelang Protes Baru di Jalur Gaza

Seorang warga Palestina meninggal dunia karena luka-luka yang dialaminya selama bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza.

Editor: M Nur Pakar
AP
Petugas medis mengevakuasi seorang korban luka dari pagar perbatasan Jalur Gaza dengan Israel pada Sabtu (21/8/2021) 

SERAMBINEWS.COM, KOTA GAZA - Seorang warga Palestina meninggal dunia karena luka-luka yang dialaminya selama bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza.

Kementerian Jesehatan Jalur Gaza, pemuda itu meninggal dunia menjelang protes baru yang diserukan pada Rabu (25/8/2021).

Menyusul kerusuhan Sabtu (21/8/2021) melukai puluhan orag dan seorang perwira polisi Israel dalam kondisi kritis.

Warga Palestina, Osama Khaled Deaih Palestina berusia 32 tahun tewas setelah ditembak oleh pasukan Israel, kata kementerian itu.

Tentara Israel mengatakan pihaknya menanggapi dengan tembakan langsung dan tindakan lain terhadap perusuh Palestina.

Karena, melemparkan bahan peledak ke pagar perbatasan dan berusaha untuk memanjatnya.

Baca juga: Mesir Tutup Perbatasan dengan Jalur Gaza, Bujuk Hamas Hormati Gencatan Senjata

Penguasa Islam di wilayah itu, Hamas, mengatakan di antara yang terluka adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang ditembak di kepala dan dibiarkan dalam kondisi kritis.

Faksi-faksi Palestina di daerah kantong yang diblokade Israel telah menyerukan protes baru pada pukul 17.00 Rabu di perbatasan dekat kota Gaza selatan, Khan Yunis.

Tentara Israel mengatakan akan memperkuat divisi Gaza pada Sabtu malam, karena menyerang beberapa sasaran Hamas dengan serangan udara.

Israel menyerang Gaza lagi pada Senin (23/8/2021) dan Selasa (24/8/2021) malam.

Hal itu sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar yang memicu beberapa kebakaran di wilayah Eskhol selatan Israel.

Tidak ada korban yang dilaporkan dari serangan Israel terbaru.

Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Gudang Senjata Hamas di Jalur Gaza

Protes datang tiga bulan setelah gencatan senjata informal mengakhiri 11 hari konflik antara Hamas dan Israel.

Tertempuran terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun.

Otoritas Hamas mengatakan 260 warga Palestina tewas oleh serangan udara Israel selama konflik, termasuk pejuang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved