Internasional
Mesir Bebaskan Komedian, Jurnalis Sampai Aktivis Politik, Dipenjara Tanpa Diadili
Mesir telah membebaskan seorang komedian online, seorang jurnalis dan seorang aktivis politik. Mereka telah menghabiskan berbulan-bulan dalam
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Mesir telah membebaskan seorang komedian online, seorang jurnalis dan seorang aktivis politik.
Mereka telah menghabiskan berbulan-bulan dalam penahanan, kata dua pengacara, Senin (30/8/2021).
Dilansir AP, itu menjadi yang terbaru dari serangkaian pembebasan baru-baru ini.
Di tengah kekhawatiran Amerika Serikat dan kelompok-kelompok hak asasi internasional.
Atas penangkapan dan pelecehan para pembela hak dan kritikus Presiden Abdel Fattah el-Sissi.
Youtuber Shadi Srour, jurnalis Shaimaa Sami dan aktivis Ziyad Aboel-Fadel dibebaskan pada Minggu (30/8/2021) malam dari markas polisi di Kairo.
Baca juga: Seorang Wanita Mesir Tinju Seorang Pria, Seusai Dilecehkan di Depan Putranya
Hal itu disampaikan oleh dua pengacara, Khalid Ali dan Ismael el-Rashedi.
Pasukan keamanan telah menangkap Srour, yang juga seorang aktor di Bandara Internasional Kairo pada Desember 2019 setibanya dari AS
Dia menjadi populer di YouTube karena video satirnya yang menarik jutaan pemirsa.
Pada 2019, dia memposting video berjudul “Cukup el-Sissi.”
Dia mendukung seruan yang dibuat oleh pengusaha Mesir yang diasingkan, Mohamed Ali agar orang-orang bangkit dan memberontak melawan presiden.
Aboel-Fadl, sang aktivis, ditangkap pada Maret 2019 di Kairo, sementara Sami ditangkap pada Mei 2020 di kota Mediterania Alexandria.
Baca juga: Mesir Pulangkan Warganya Dari Afghanistan, Dibantu Anggota Intelijen
Meskipun penahanan mereka lama, mereka yang ditangkap dibebaskan, tetapi belum diadili.
Anggota parlemen Mesir dan tokoh masyarakat lainnya telah berulang kali mendesak pihak berwenang.
Agar segera membebaskan para aktivis dan pembela hak asasi yang telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan tuduhan bermotif politik.
Pemerintah Mesir dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan tindakan keras besar-besaran terhadap perbedaan pendapat.
Memenjarakan ribuan orang, terutama Islamis.
Tetapi termasuk juga aktivis sekuler yang terlibat dalam pemberontakan Musim Semi Arab 2011 yang menggulingkan otokrat lama Hosni Mubarak.
Baca juga: Kepala Intelijen Mesir Kunjungi Israel, Bahas Gencatan Senjata dan Undang PM Israel
Wartawan juga menjadi sasaran, dengan puluhan dipenjara dan beberapa diusir.
Mesir tetap menjadi salah satu pemenjara jurnalis top dunia, bersama dengan Turki dan China, menurut Committee to Protect Journalists.(*)