Internasional
Jaminan Taliban Belum Mampu Hilangkan Keraguan Warga Afghanistan
Taliban telah bersumpah untuk membentuk pemerintahan yang mencakup semuanya. Termasuk menghormati hak-hak perempuan, memaafkan yang memerangi mereka,
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Taliban telah bersumpah untuk membentuk pemerintahan yang mencakup semuanya.
Termasuk menghormati hak-hak perempuan, memaafkan yang memerangi mereka, dan memastikan Afghanistan tidak menjadi surga bagi teroris.
Namun, jaminan itu tidak banyak membantu meredakan ketakutan warga sipil.
Banyak yang merasa Washington telah meninggalkan negara itu dan Afghanistan menghadapi banyak tantangan baru.
Mohammad Ibrahim, seorang penjaga toko berusia 35 tahun di Kabul kepada Arab News, Rabu (1/9/2021) mengatakan:
“Tidak ada yang istimewa tentang hari ini."
"Bank tidak bekerja, kami tidak punya uang, dan tidak ada pemerintah untuk menanggapi kebutuhan warga Afghanistan.”
Baca juga: Wanita Afghanistan Tetap Ingin Kabur, Hidup Dibawah Taliban Masih Berbahaya
Dia menunjukkan keprihatinannya atas keadaan kritis ekonomi dan dampaknya terhadap mata pencahariannya.
“Sebelumnya, saya menjual setidaknya 5.000 barang per hari, tetapi sekarang hanya bisa menjual 500 barang," ujarnya.
Yang lain mengingat saat-saat tragis dan mengerikan dalam 20 tahun terakhir, dan khawatir tentang hari-hari hitam di depan.
Hampir 2.500 tentara AS dan sekitar 240.000 warga Afghanistan telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik terpanjang di Amerika, menurut Costs of War Project di Brown University.
Termasuk hampir 50.000 warga sipil Afghanistan, lebih dari 400 pekerja bantuan, dan 72 jurnalis.
Masih ada kekhawatiran yang meningkat atas keadaan minoritas di negara berpenduduk 38 juta orang itu selama dua dekade yang bertahan dengan bantuan miliaran dolar dari luar negeri
Baca juga: Jurnalis Wanita, Pembuat sejarah Mewawancarai Juru bicara Taliban Juga Kabur dari Afghanistan
Ali Reza Husseini, seorang penduduk 24 tahun dari daerah Taimany di Kabul, mengatakan:
“Bagi publik, tidak ada yang berubah, kami masih dalam ketakutan.