Pertamina Akan Bor Blok NSO Aceh

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana akan memulai pengeboran eksplorasi perdana di wilayah kerja Blok NSO (North Sumatera Offshore) Aceh

Editor: bakri
For. Serambinews.com
Lutfy, Koordinator Pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Blok North Sumatera Offshore (NSO) Aceh 

IDI – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana akan memulai pengeboran eksplorasi perdana di wilayah kerja Blok NSO (North Sumatera Offshore) Aceh. Di mana lokasinya terdapat di perairan Selat Malaka lepas pantai Aceh Timur, Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe.

Pengeboran dalam rangka mencari sumber migas baru ini setelah PT PHE melakukan seismic pada 2019. Bahkan, mereka sudah menemukan sejumlah titik potensial yang memiliki cadangan migas.

“Rencananya pengeboran kita lakukan awal tahun 2021. Tapi, karena Covid-19 dan kendala lainnya, sehingga direncanakan pengeboran dimulai akhir Nopember 2021,” ungkap ungkap Koordinator Pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Blok North Sumatera Offshore (NSO) Aceh, Lutfy kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Turut mendampingi Lutfy dalam pertemuan itu, Anto selaku Kepala Humas PT Pertamina, Dirasani Thaib sebagai Field Manager PHE NSO, Delis, dan Humas PT Pertamina Pangkalan Susu, Sumatera Utara, Heny Wijaya.

Blok NSO yang menjadi wilayah kerja ekplorasi PT PHE, jelas Lutfy, berada di zona ekonomi eklusif (ZEE) atau di luar 12 mil pantai. Jika berada di 12 mil, merupakan kewenangan BPMA untuk mengelolannya. Sedangkan di luar 12 mil, maka dikelola pusat melalui SKK Migas.

Saat ini, jelas Lutfy, di blok NSO hanya ada satu sumur di lepas pantai Aceh Utara (platform A) yang berproduksi, dan migasnya dispulai ke Perta Arun Gas (PAG). Sedangkan lokasi sumur yang akan dieksplorasi sekitar 20 mil dari platform A.

“Jadi, pengeboran ini untuk menguji atau membuktikan beberapa titik potensial memiliki cadangan migas hasil seismic tahun 2019 lalu. Mohon doa dan dukungannya, semoga pengeboran ini berhasil untuk menemukan sumber energi baru. Jika pengeboran berhasil, maka akan dilakukan produksi migas ke PAG," ungkap Lutfy.

Pengeboran, ungkap Lutfy, direncanakan untuk tiga sumur. Namun, jika pengeboran terhadap tiga sumur ini gagal, maka bisa jadi pengeboran selanjutnya dihentikan. “Kita baru mau melakukan pengeboran, semoga tidak banyak rintangan,” ungkap Lutfy.

Sebelum melakukan pengeboran nanti, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan unsur pemerintah, dan semua elemen untuk memohon doa, serta dukungan agar ekplorasi migas sebagai sumber energi baru ini dapat berhasil. Blok NSO, jelas Lutfy, merupakan blok migas lepas pantai yang diakuisisi PT Pertamina dari ExxonMobil dan memiliki kontrak hingga 2038 mendatang.

Rembesan minyak tipis di permukaan laut Selat Malaka lepas Pantai Langsa sudah ditangani PT Pertamina. Penanganan dilakukan dengan cara di lokasi dipasang oil boom berbentuk lingkaran berdiameter 500 meter.

“Jadi jika ada rembesan minyak tidak keluar dari lingkaran kolam oil boom berbentuk rubber ini. Kemudian, jika ada minyak di permukaan laut, maka ada kapal yang melakukan penyedoatan,” ungkap Lutfy, Koordinator Pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Blok North Sumatera Offshore (NSO) Aceh, kepada wartawan di Aceh Timur, Jumat (3/9/2021).

Ia didampingi Kepala Humas PT Pertamina, Anto, Dirasani Thaib selaku Field Manager PHE NSO, Delis, dan Heny Wijaya Humas PT Pertamina Pangkalan Susu. Lutfy menambahkan, selain ada tim penanganan rembesan minyak di permukaan laut, juga terdapat tim technical yang bekerja mencari tahu penyebab kebocoran sumur di bawah laut.(c49)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved