Pegiat Literasi Berdarah Aceh Dirikan Kelas Menulis Daring di Padang Panjang

Pegiat literasi berdarah Aceh-Minang, Muhammad Subhan, mendirikan Kelas Menulis Daring (KMD), sebuah kelas literasi yang hadir sejak  pandemi Covid-19

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pegiat literasi berdarah Aceh-Minang, Muhammad Subhan, mendirikan Kelas Menulis Daring (KMD), sebuah kelas literasi yang hadir sejak pandemi Covid-19 Maret 2020 lalu di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat 

Laporan Fikar W.Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pegiat literasi berdarah Aceh-Minang, Muhammad Subhan, mendirikan Kelas Menulis Daring (KMD), sebuah kelas literasi yang hadir sejak  pandemi Covid-19 Maret 2020 lalu. 

Subhan yang bermastautin di Kota Padang Panjang, memiliki ayah Aceh dan ibu berdarah Minang.

Kelas menulis  binaannya merupakan pengembangan dari Kelas Menulis “Tanda Baca” yang ia kelola sejak 2010.

Ketika pandemi, kelas fisik tidak lagi dilakukan Subhan dan memanfaatkan teknologi WhatsApp serta Zoom  beralih ke versi daring.

Baca juga: Akumulasi Covid-19 Aceh, Total Positif 34.140 Orang

“Kalau sebelumnya kelas diikuti pelajar dan mahasiswa yang meminati tulis menulis di Padang Panjang.

Kini kepesertaan KMD dibuka lebih luas, dan diikuti berbagai kalangan yang tertarik mendalami menulis kreatif. Mereka berdomisili di berbagai kota,” ujar Subhan, penulis undangan Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017.

Istimewanya, KMD tidak dipungut biaya alias gratis.

Di ranah daring, KMD memasuki tahun kedua dan pesertanya telah banyak menulis di media massa maupun menghasilkan buku, baik antologi bersama maupun buku tunggal (solo).

Di samping itu, sebut Subhan, Kelas Menulis Daring asuhannya empat bulan terakhir menerbitkan “elipsis”, sebuah majalah digital yang menampung karya peserta KMD maupun karya penulis-penulis Indonesia lainnya. 

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI, Lama di Kopassus dan Punya 3 Gelar S2 di AS

“Sejauh ini respon penulis-penulis Indonesia untuk mengirim karya ke Majalah Digital ‘elipsis’ sangat baik, dan banyak naskah masuk. Majalah ini terbit bulanan,” kata Subhan yang juga penulis novel “Rumah di Tengah Sawah” (2015) dan novel “Rinai Kabut Singgalang” (2011).

Setiap pekan, KMD mengundang instruktur tamu dari berbagai kepakaran mereka, mulai dari akademisi, sastrawan, wartawan, redaktur media massa, editor penerbit, maupun seniman lainnya.

Materi yang diberikan beragam, mulai dari puisi, cerpen, novel, esai, ejaan dan tatabahasa, hingga kiat menembus media massa maupun penerbit.

Instruktur untuk edisi Senin (6/9/2021)  penyair Fikar W.Eda yang juga jurnalis Serambi Indonesia. Ia menyampaikan proses kreatif dalam kepenulisan puisi.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Berikut Rincian Emas Per Mayam dan Per Gram di Lhokseumawe

Sebelumnya instruktur tamu di  KMD adalah Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn (Penyair, Sutradara Teater, Ketua Prodi Teater ISI Padang Panjang),

Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum (Penulis dan Dekan FBS Universitas Negeri Padang), Dr. Wannofri Samry, M.Hum (Sejarawan, Dosen FIB Universitas Andalas),

Dr. Hermawan, M.Hum. (Penyair, Dosen FKIP Rokania, Riau), Gusdi Sastra, M.Hum., Ph.D (Penulis dan Wakil Dekan I FIB Universitas Andalas), Dr. Dharminta Soeryana, M.Sn (Sutradara Teater, Dosen Jurusan Teater ISI Padang Panjang).

Baca juga: Gerakan Literasi Digital Digelar di Bireuen, Gubernur Nova Jadi Pembicara Kunci

Dari kalangan sastrawan, seniman, redaktur media massa, di antaranya: Putu Fajar Arcana, Hilmi Faiq, Hasan Aspahani, Yurnaldi, Elly Delfia, Iyut Fitra, Hudan Nur, Ragdi F. Daye, Isbedy Stiawan ZS, Gol A Gong, Alizar Tanjung, Anggun Gunawan, Armini Arbain, dan Benny Arnas.

Kemudian Boy Candra, Deddy Arsya, Devy Kurnia Alamsyah, Eko Prasetyo, Fanny Jonathans, Wulan Mulya Pratiwi, A.R. Rizal, Nanang Farid Syam, Pipit Senja, Ramoun Apta, Tati Y. Adiwinata, Maya Sandita, Riri Satria, Ratih Muharina, Reffi Dhinar, Nilam Cayo, dan banyak lainnya. 

“Ilmu dan pengalaman yang dibagikan kepada peserta KMD sangat bermanfaat, dan sejauh ini peserta telah mempraktikkannya,” tambah Subhan yang baru merilis buku kumpulan cerpen “Bensin di Kepala Bapak”. (*)

Baca juga: Pencuri Pecahkan Kaca Mobil Pensiunan Guru di Pidie, Uang Ratusan Juta Raib, Begini Kejadiannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved