Pra PORA
Kisruh Futsal Pra PORA, Bener Meriah Layangkan Protes ke KONI Aceh, Tuntut Pertandingan Diulang
Kami juga meminta panitia mengadakan pertandingan ulang yang digelar di tempat yang netral, kami siap menerima kekalahan apabila pertandingn itu berja
Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Budi Fatria I Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Asosiasi Futsal Kabupaten Bener Meriah melayangkan surat protes menyusul kericuhan di arena Pra PORA Cabang Futsal grup D yang berlangsung di Venue Futsal Hall Serba Guna SHB Lhong Raya Banda Aceh, Minggu (5/9/2021).
Surat protes tersebut diajukan ke Asosiasi Futsal Aceh (AFA), Pandis Pra Pora Futsal dan juga KONI Aceh.
"Tadi malam, kita sudah melayangkan surat ke AFA dan Pandis Pra Pora Futsal, dengan ditembuskan ke Komisi Disiplin Aceh, serta KONI Aceh," ungkap Sekretaris AFK Bener Meriah Konadi Adhani kepada Serambinews.com, Senin (6/9/2021).
Disebutkan, protes ini dilayangkan karena pihaknya merasa dirugikan dengan dianulirnya gol ketujuh pada detik ke 26 jelang pertandingan babak kedua berakhir.
"Hari ini semua kita tahu gol itu sah dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh anak asuh Coach Raziqin Dalta," ujar Konadi.
• VIDEO Laga Pra Pora Futsal Bener Meriah Vs Banda Aceh Berakhir Ricuh, Diduga Wasit Memihak
Maka dari itu, kata Konadi, menjadi aneh ketika wasit Zulfikar meniup peluit pelanggaran yang dilakukan oleh pemain tuan rumah.
Sehingga gol yang diciptakan tim Futsal Bener Meriah dianggap tidak sah.
Maka atas keputusan wasit tersebut, sebut Konadi, tim Futsal Bener Meriah mundur akibat pertandingan sudah dianggap tidak fair dan merugikan pihaknya.
• AFK Aceh Barat Layangkan Surat Protes ke Asprov Futsal Aceh
Tidak hanya itu, ia juga mengharapkan pihak KONI Aceh untuk mengevaluasi panitia penyelenggara.
"Kami sangat mengharapkan, KONI Aceh sepenuhnya mengevaluasi dan kalau perlu memberikan sanksi tegas terhadap panitia pelaksana," harap Konadi.
Pada intinya kata Konadi, kalau persoalan ini tidak selesai dan pihaknya dirugikan, maka persoalan ini akan dibawa hingga ke Federasi Futsal Indonesia (FFI) bahkan ke sidang olahraga.
"Kami juga meminta panitia mengadakan pertandingan ulang yang digelar di tempat yang netral, kami siap menerima kekalahan apabila pertandingn itu berjalan sportif dan wasit berlaku adil," pinta Konadi.
Ajukan banding
Sementara itu secara terpisah, Humas Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Bener Meriah Eri Tanara mengatakan pihaknya mengajukan banding dengan mengirimkan surat protes ke pihak perwakilan AFA di Banda Aceh menyusul kisruh di arena futsal tersebut.
• Futsal Aceh Besar Lolos ke PORA
"Sampai saat ini kami belum ada dihubungi oleh pihak AFA, bahkan pihak AFA sendiri telah mengeluarkan prolehan klasemen sementara tadi pagi. Bener Meriah dinyatakan kalah dengan mengundurkan diri dari pertandingan," jelas Eri.
Eri Tanara juga mengatakan saat berlangsungnya pertandingan penonton dilarang merekam video dengan alasan COVID-19.
"Anehnya, ketika kami mengajukan banding, salah satu perwakilan Asosiasi Futsal Aceh (AFA) meminta bukti rekaman video jalannya pertandingan, ini kan aneh, sementara kami tidak diizinkan merekam video," ungkap Eri.
Eri menyebutkan tim futsal Bener Meriah tidak mengundurkan diri, hanya saja menghindari kerusuhan yang terjadi di arena lapangan.
"Kalau memang kami dianggap Walk Out (WO), seharusnya pihak panita mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada kami, ini tiba-tiba kami dianggap mengundurkan diri dari pertandingan," imbuhnya.
Dia sebutkan, sejauh ini, pihak AFK Bener Meriah sedang menunggu klarifikasi dari AFA terkait kericuhan yang terjadi.
"Sampai detik ini kami tidak dapat mengonfirmasi ke AFA, bahkan ketua AFK Bener Meriah Herman Ramli sudah beberapa kali menghubungi perwakilan AFA, tetapi tidak ada respons, padahal kami sudah dijanjikan mengadakan pertemuan dengan mereka," kata Eri lagi.
Menurutnya, dalam banding yang mereka ajukan terdapat tiga poin yakni meminta bukti pelanggaran yang disampaikan wasit Zulfikar hingga menyebabkan kerugian terhadap Bener Meriah dan telah menganulir gol yang diciptakan Bener Meriah pada satu menit terakhir.
"Seharusnya bener Meriah unggul 7-6 melawan tuan rumah yakni Banda Aceh, namun dianulir oleh wasit adanya pelanggaran untuk tim Bener Meriah, padahal itu pelanggaran yang munguntungkan atau Adventit Foul," bebernya.
Pada point kedua, pihaknya meminta AFA untuk menyelidiki dan memberi sanksi tegas kepada wasit Zulfikar asal Lhokseumawe karena kepemimpinannya tidak sesuai dengan aturan permainan.
Begitu juga poin ketiga AFK Bener Meriah berharap agar AFA dan pantai disiplin Pra Pora menjalankan peraturan yang telah disepakati sebelumnya.(*)