Meski Hasil Tangkapan Minim, Pukat Darat Masih Menjadi Andalan Nelayan Tradisional di Bireuen

Nelayan tradisional di kawasan itu tetap menjalankan aktivitas tersebut setiap hari, kecuali Jumat atau ketika terjadi ombak besar

Editor: bakri
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Nelayan menarik pukat darat di Pantai Ujong Blang, Kecamatan Kuala, Bireuen, Minggu (5/9/2021) 

Walaupun demikian, tambahnya, nelayan tradisional di kawasan itu tetap menjalankan aktivitas tersebut setiap hari, kecuali Jumat atau ketika terjadi ombak besar.

Walau hasil tangkapannya sering minim, namun pukat darat hingga saat ini masih menjadi andalan utama bagi nelayan tradisional di Kecamatan Kuala, Bireuen, untuk menangkap ikan. Amatan Serambi, Minggu (5/9/2021), belasan nelayan di Pantai Ujong Blang, kecamatan tersebut, dalam seminggu terakhir kembali menarik pukat darat. Sebelumnya, tidak melakukan aktivitas tersebut karena sedang ombak besar.

Seperti biasa, nelayan di kawasan itu mulai menarik pukat darat pada pukul 07.00 WIB. Pekerjaan tersebut baru selesai sekitar satu atau dua jam kemudian. Namun, hasil yang mereka dapatkan sangat minim. Bahkan, terkadang tak cukup untuk kebutuhan keluarga mereka masing-masing.

“Sejak seminggu lalu, kami sudah kembali mencari ikan dengan pukat darat. Namun, hasilnya tidak menentu. Bahkan, terkadang untuk kopi dan rokok saja tidak cukup,” ujar M Nur, nelayan setempat kepada Serambi, kemarin.

Jika diuangkan, sebut M Nur, hasil tangkapan untuk sekali tarik pukat hanya sekitar Rp 100 ribu. Sementara, nelayan yang ikut menarik pukat termasuk pawang minimal 10 orang dan maksimal 20 orang. "Kadang ada juga hasilnya yang lumayan, tapi lebih sering minim," timpal M Nur. Walaupun demikian, tambahnya, nelayan tradisional di kawasan itu tetap menjalankan aktivitas tersebut setiap hari, kecuali Jumat atau ketika terjadi ombak besar. (yus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved