41 Orang Tewas Terbakar di Lapas Kelas 1 Tangerang, Puluhan Napi Terluka, Diduga Korsleting Listrik
"Terbakar karena memang kamar semua dikunci jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar," ungkapnya pada awak media, Rabu.
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak 41 orang tewas dalam kebakaran hebat yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Agus Toyib mengatakan, sebanyak 41 orang itu tewas terbakar karena terjebak di sel atau kamar masing-masing.
"Terbakar karena memang kamar semua dikunci jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar," ungkapnya pada awak media, Rabu.
Pihaknya masih mengidentifikasi identitas para korban tewas.
Usai diidentifikasi, pihaknya bakal memberi kabar kepada keluarga masing-masing.
"Nanti kalau sudah ketahuan siapanya, maka kami akan kabarkan ke keluarganya," ujar Agus.
Dalam kebakaran itu, selain 41 korban tewas, terdapat delapan orang luka berat, dan 72 orang luka ringan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran sebelumnya mengatakan, korban tewas dievakuasi ke dua RS yang berbeda di Kota Tangerang, yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUP Sitanala.
"Kemudian, yang luka ada delapan orang. Kemudian, yang luka ringan ada 72 orang. Itu dirawat di poliklinik lapas," kata Fadil pada awak media.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
"Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota bekerja maraton untuk mengetahui sebab kebakaran," ujar dia.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti sebelumnya menyatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 01.50 WIB. Mulanya, kebakaran terjadi di blok C Lapas Kelas I Tangerang.
"Betul, kebakarannya terjadi sekitar pukul 01.50 WIB. Kebakaran bermula dari blok C Lapas Kelas I Tangerang," kata Rika, Rabu.
Kemenkumham saat ini sedang melakukan evakuasi terhadap korban yang timbul dari peristiwa tersebut.
"Masih melakukan pemulihan kondisi. Yang tak kalah penting yakni menjaga kondisi lapas agar tetap kondusif," ucap Rika.