Kapal Nelayan Tenggelam Diterjang Badai
Satu unit kapal nelayan 12 GT KM Rante dilaporkan tenggelam di laut akibat diterjang badai, Kamis (9/9/2021), sekitar pukul 15.00 WIB

MEULABOH - Satu unit kapal nelayan 12 GT KM Rante dilaporkan tenggelam di laut akibat diterjang badai, Kamis (9/9/2021), sekitar pukul 15.00 WIB. Lokasi tenggelam berjarak sekitar 160 mil dari bibir pantai Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Dalam insiden musibah tenggelamnya satu unit KM Rante tersebut tidak ada korban jiwa. Para korban sebanyak tiga orang di dalamnya berhasil diselamatkan oleh salah satu kapal pukat asal Banda Aceh.
Sekjen Panglima Laot Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah kepada Serambi, Kamis (9/9/2021), mengatakan, boat KM Rante tersebut dengan pawang atau Kapten Kapal atas nama Andri, warga Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan.
Sementara dua orang AKB yang ikut tenggelam di laut itu akibat badai masing-masing Rizal, warga Desa Padang Seurahet, dan Iyan, warga Desa Ujung Baroh. Semuanya warga Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Saat ini pihak panglima laot sedang mencari informasi detail menyangkut peristiwa tersebut. “Data sementara yang diperoleh ketiga nelayan yang berada di dalam kapal tersebut kini dalam kondisi selamat,” kata Nanda Ferdiansyah.
Sementara kondisi kapal yang tenggelam itu, saat ini masih dalam upaya penyelamatan. Kapal tersebut akan ditarik ke daratan nantinya.
Kapal 12 GT tersebut kini dilaporkan sudah terikat di kapal pukat asal Banda Aceh sebagai upaya penyelamatan di laut. Nanda Ferdiansyah mengaku tidak tahu kapan kapal yang tengah diselamatkan itu sampai ke darat.
Saat ini gelombang laut sedang tinggi-tingginya di perairan barat-selatan Aceh. Pihak terkait meminta nelayan untuk lebih berhati-hati.
Dari Abdya dilaporkan, sebuah kapal tangkap ikan berukuran 27 gross ton (GT) milik nelayan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terseret arus hingga kandas di karang Pulau Gosong, Kecamatan Susoh. Saat ini personel TNI AL sedang melakukan evakuasi barang-barang di dalam kapal.
Kandasnya kapal penangkap ikan ukuran besar itu, berjarak sekitar satu mil dari pantai Jilbab, Kecamatan Susoh. Komandan Pos TNI Angkatan Laut Abdya, Letda Laut (P) Agus Subekti Priyanto mengatakan, kapal yang terseret arus hingga ke Tenggara Pulau Gosong itu merupakan milik nelayan Kecamatan Jeumpa, Abdya. “Kejadian ini terjadi Selasa (7/9/2021). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Komandan Pos TNI Angkatan Laut Abdya, Letda Laut (P) Agus Subekti Priyanto kepada Serambi, Kamis.
Menurutnya, kapal tangkap ukuran 27 GT tersebut sebelumnya tengah lego jangkar di kawasan perairan laut Ujong Serangga, Susoh. Kemudian datang angin badai. Kapal itu terseret arus hingga ke Tenggara Pulau Gosong.
Adapun pulau kecil berukuran satu meter persegi tersebut terletak di sebelah Selatan Kabupaten Abdya dengan jarak tempuh sekitar satu mil dari pantai Jilbab, Susoh. Pulau tanpa penghuni itu dikelilingi oleh karang-karang besar.
“Kapal itu posisi awalnya lego, datang badai dihantam ombak dan terseret hingga nyangkut di karang situ. Jadi, sekarang tengah kami upayakan evakuasi barangnya untuk meringankan kapal dari gesekan batu karang itu,” katanya. Komandan pos TNI AL Abdya itu mengakui hingga saat ini anggotanya masih melakukan evakuasi terhadap barang-barang yang ada di dalam kapal naas itu. (c45/c50)