Propam Polda Sumut Periksa Tiga Polisi Terkait Tewasnya Tahanan Polsek Medan Kota
"Sudah ada yang diperiksa untuk dimintai keterangan. Ada tiga anggota Polsek Medan Kota," kata Donald Simanjuntak, Jumat (10/9/2021).
Wakapolsek Medan Kota AKP AW Nasution berdalih bahwa tahanan yang tewas bukan karena dianiaya.
"Tahanan itu meninggal karena getah bening, bukan dipukuli," kata Nasuiton, Senin (6/9/2021).
Meski membantah tahanan tewas dipukuli, namun AW Nasution mengakui wajah Aryes Prayudi Ginting bengkak-bengkak.
"Meninggalnya kan di rumah sakit Polda Sumut, di Brimob".
"Keluarganya pun tahunya itu. Kalau dipukuli tidak mungkin mati di rumah sakit. Ya mati di kantor lah," ujarnya.
Kata Kuasa Hukum Korban
Sebelumnya, Aryes Prayudi Ginting, warga Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan ini ditangkap dalam keadaan sehat walafiat karena kasus narkoba pada Senin (3/8/2021) lalu.
Belakangan, pada Minggu (23/8/2021) kemarin, Aryes Prayudi Ginting dikabarkan meninggal dalam kondisi mengenaskan.
Bagian wajahnya membengkak, tubuh lebam-lebam.
Menurut M Sa'i Ranguti, kuasa hukum keluarga korban, sehari setelah ditangkap, persisnya pada Selasa (4/8/2021) lalu, istri korban bernama Fitri sempat menjenguk suaminya.
Kala itu Aryes Prayudi Ginting masih dalam kondisi prima.
"Saat dijenguk kondisi suaminya dalam keadaan sehat. Korban juga mengatakan kepada istrinya bahwa ia dalam keadaan sehat," kata M Sa'i Rangkuti, Senin (6/9/2021).
Ia mengatakan, saat istri korban berada di sana, pihak kepolisian menyuruhnya untuk pulang dan menyarankan agar menjenguk suaminya nanti saat berada di pengadilan.
Setelah itu, istrinya pun pulang dan tidak ada menjenguk suaminya lagi.
Namun, pada Minggu (23/8/2021) kemarin, petugas Polsek Medan Kota menghubungi Fitri, mengabarkan Aryes Prayudi Ginting sudah meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.