Internasional
Banjir Sungai Nil Sudah Sudah Diatas Rata-rata Tahunan, Mesir Siaga Tinggi
Menteri Irigasi Mesir Mohamed Abdel-Aty, Senin (13/9/2021) banjir Sungai Nil tahun ini lebih tinggi dari rata-rata.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Menteri Irigasi Mesir Mohamed Abdel-Aty, Senin (13/9/2021) banjir Sungai Nil tahun ini lebih tinggi dari rata-rata.
Dikatakan, tingkat curah hujan yang terus meningkat di sumber sungai selama September 2021.
Dilansir ArabNews, pada pertemuan Panitia Tetap Pengatur Pendapatan Sungai Nil, dia mengatakan akan menindaklanjuti tingkat curah hujan di sumbernya.
Sehingga, akan dapat menentukan jumlah air yang mencapai danau Bendungan Tinggi.
Dia mengatakan proses pembuangan air secara bertahap akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air semua penerima manfaat.
Baca juga: Presiden Mesir Sebut Keamanan Nasional Masuk Garis Merah, Bendungan Ethiopia Ancam Aliran Sungai Nil
Menteri diyakinkan tentang situasi air di berbagai provinsi, dan tentang kemajuan di semua departemen irigasi dan drainase.
Sehingga, memungkinkan sistem air menyediakan kebutuhan air untuk semua penggunaan.
Dia memerintahkan status siaga tinggi untuk semua departemen kementerian.
Dia juga mengarahkan untuk bersiap mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air selama musim hujan.
Juru bicara Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi, Mohamed Ghanem, mengatakan komite di kementerian menindaklanjuti banjir Nil secara berkala.
Baca juga: Presiden Mesir Bahas Perdamaian Timur Tengah Dengan Presiden Israel
Tetapi, saat ini bertemu setiap beberapa hari untuk memantau situasi.
Ghanem mengatakan hidrologi alami Sungai Nillah yang menyebabkan tingkat banjir berfluktuasi setiap tahun.
Dia menjelaskan sebagian besar air banjir berasal dari Ethiopia, menuju hilir melewati Khartoum ke Mesir.
Oleh karena itu setiap peningkatan curah hujan di sumbernya menyebabkan permukaan air naik di Mesir.
Ghanem menekankan pentingnya Pusat Prakiraan Hujan dan Banjir di Kementerian Pengairan.
Baca juga: Mesir Pulangkan Warganya Dari Afghanistan, Dibantu Anggota Intelijen
Karena kemampuannya untuk memprediksi curah hujan 72 jam sebelum terjadi melalui citra satelit.
Hal ini memungkinkan pihak-pihak terkait di provinsi-provinsi yang sangat rentan terhadap banjir untuk bersiap-siap.(*)