Suami Istri Miliki Peluang Sama untuk Tidak Subur
Dalam satu tahun berumah tangga, pasti setiap pasangan suami istri menginginkan untuk segera mendapatkan keturunan
BANDA ACEH - Dalam satu tahun berumah tangga, pasti setiap pasangan suami istri menginginkan untuk segera mendapatkan keturunan.
Dan tidak dapat dipungkiri juga dalam satu tahun itu semua pasangan menginginkan kehamilan terjadi, namun terkadang tidak semua keinginan itu tercapai dalam satu tahun pernikahan.
“Setelah satu tahun berumah tangga, berhubungan teratur dan tanpa kontrasepsi dan tidak terjadi kehamilan. Jadi itu disebut infertilitas yang kita sebut ketidaksuburan,” kata Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Rusnaidi Sp OG (K)FER saat menjadi narasumber dalam Serambi Podcast yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Serambi FM dan Youtube Serambi onTV, Selasa (14/9/2021).
Kegiatan yang dipandu Host, Tieya Andalusia ini bertema “Mengenal Kesuburan dan Program Kehamilan” yang dilaksanakan atas kerja sama Serambi Indonesia, Radio Serambi FM dengan Klinik Al Fayat yang berlokasi di Jalan Malikussaleh, Neusu Aceh, Banda Aceh.
“Kalau kita bicara berbagai macam penyebabnya, ini bisa disebabkan oleh pihak istri juga bisa disebabkan oleh pihak suami. Jadi dua-duanya mempunyai peluang untuk menjadi penyebab ketidaksuburan yang terjadi,” kata dr Rusnaidi.
Ia menjelaskan dari pihak suami yaitu apabila ke spesialis kandungan, pasti akan dilakukan pemeriksaan sperma.
Hal itu dilakukan untuk melihat jumlah sperma, konsentrasinya, pergerakan sperma dan bentuk dari sperma tersebut.
“Jadi sperma harus diperiksa dengan jumlah yang cukup, pergerakannya yang cukup dan bentuk yang baik. Maka pada seorang suami juga harus diperiksa kesuburannya dengan memeriksa suatu yang namanya analisa sperma,” jelasnya.
Sementara pada pihak istri, lanjutnya, dilihat dari organ produksi Wanita dimulai dari vagina, leher rahim, rahim, tuba, dan ovarium.
Apabila diurutkan dari saluran reproduksi itu maka bisa saja terjadi berbagai hal, salah satunya kelainan pada saluran tuba.
Misalnya sumbat karena suatu kelainan yang kita sebut kista, sehingga tubanya tersumbat.
“Atau bisa juga karena infeksi yang mengenai saluran tuba sehingga tubanya menjadi buntu, sehingga nanti tidak bisa sebagai saluran untuk sel telur atau sperma bertemu. Tidak hanya itu bisa juga dari ovariumnya, misalnya pada saluran kesuburannya misal haidnya tidak teratur,” sebut dr Rusnaidi.
Ia menambahkan usia yang sudah sangat lanjut, biasanya wanita dengan usia diatas 35 tahun itu pasti fungsi kesuburannya sudah menurun.
Bukan hanya jumlah sel telurnya yang menurun, tapi juga secara kualitas terjadi penurunan.
Dikatakannya, peluang ketidaksuburan antara faktor suami dan istri itu sama-sama berpeluang dengan perbandingan 40 persen: 40 persen.