Sepak Bola

Pelatih Roma, Jose Mourinho Targetkan Juara Piala Konferensi, Kasta Ketiga Eropa

Pelatih Roma, Klub Serie A Italia, Jose Mourinho menargetkan meraih Piala Konferensi, kasta ketiga Eropa.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Vincenzo PINTO
Pelatih Roma Jose Mourinho menegaskan dia berada di Liga Konferensi Eropa baru untuk memenangkannya 

SERAMBINEWS.COM, ROMA - Pelatih Roma, Klub Serie A Italia, Jose Mourinho menargetkan meraih Piala Konferensi, kasta ketiga Eropa.

Mourinho, yang memimpin pertandingan klub untuk ke-1000 kalinya akhir pekan lalu, telah memenangkan semua yang ada untuk dimenangkan.

Seperti dua Liga Champions, Piala UEFA dan Liga Europa.

Dilansir AFP, Rabu (15/9/2021), Mourinho tergoda dengan kesempatan mendapatkan piala baru ini, atau dia tidak peduli?

"Saya tidak ingin membohongi kalian," kata Mourinho kepada wartawan.

"Kompetisi ini, sebenarnya tidak menarik minat saya," tambahnya.

"Tetapi, mulai menarik bagi saya," ujarya.

"Karena, saya ingin memenangkannya," katanya minggu ini.

Baca juga: Babak Penyisihan Grup Liga Eropa Dibuka di Moskow

Roma memulai kampanye mereka di kandang melawan CSKA Sofia dari Bulgaria.

Sedangkan Tottenham Hotspur Spurs akan berada di Prancis untuk bermain melawan Rennes.

Bagi para pengkritik, ini menjadi turnamen kelas tiga, jauh dari tingkat elit sepakbola Eropa yang glamor.

Tetapi Liga Konferensi Eropa perdana yang dimulai minggu ini memiliki banyak hal yang harus diketahui.

Tottenham Hotspur dan Roma asuhan Jose Mourinho merupakan bintang dalam kompetisi tingkat ketiga kontinental yang baru itu.

Itu mungkin kedengarannya tidak bagus, tetapi di luar mereka, ini adalah kesempatan bagi klub dari beberapa negara kecil di benua itu untuk memainkan lebih banyak pertandingan.

Sehingga, akan mendapatkan lebih banyak uang, dan lebih banyak eksposur.

Baca juga: Liga Eropa Menentang Keras Rencana FIFA, Gelar Piala Dunia Dua Tahunan

Pada intinya, ini adalah ide yang bagus, meskipun mungkin tidak menarik jutaan pemirsa.

Ada campuran nama-nama lama yang terkenal dan klub-klub kecil yang tidak dikenal.

Seperti Lincoln Red Imps dari Gibraltar, yang pernah mengalahkan Celtic di leg pertama kualifikasi Liga Champions.

Pembentukan Liga Konferensi datang dengan Liga Eropa tingkat kedua telah dirampingkan.

Dirampingkan dari 48 tim yang membengkak di babak penyisihan grup menjadi 32, seperti di Liga Champions.

Ada juga 32 tim di Liga Konferensi, yang hanya menawarkan satu tempat untuk masing-masing dari lima liga besar Eropa.

Meskipun tidak ada tim Spanyol karena calon wakil Villarreal memenangkan Liga Eropa dan dengan demikian lolos ke Liga Champions.

Sehingga, meninggalkan Spurs, Roma, Union Berlin dari Jerman dan Rennes dari Prancis.

Baca juga: Manchester City Awali Liga Champions dengan Sakit Hati

Belanda, sementara itu, memiliki tiga klub yang bersaing.

Termasuk mantan pemenang Piala Eropa Feyenoord.

Tujuannya mencapai final pada 25 Mei tahun depan di National Arena yang padat di ibukota Albania, Tirana.

Sedangkan imbalan finansial yang ditawarkan tidak seberapa dibandingkan dengan Liga Champions.

Hadiah senilai 278 juta dolar AS atau sekita Rp 3,9 triliun.

Di Liga Champions hadiahnya sebanyak dua miliar euro atau sekitar Rp 33,6 triliun.

Jika memasuki Liga Champions di fase grup, maka dijamin minimal mendapat 17 juta euro atau sekitar Rp 285 miliar.

Kemudian, ditambah hadiah uang per poin yang diperoleh dan uang dari pasar televisi, serta pendapatan dari kwitansi gerbang.

Angka itu turun drastis untuk Liga Europa sampai Liga Konferensi, penghasilan yang dijamin hanya sekitar tiga juta euro, sekita Rp 50,4 miliar.

Itu masih banyak untuk beberapa klub yang ambil bagian dan akan meningkat pesat seiring berjalannya kompetisi.

Tottenham, sebagai tim peringkat teratas yang berpartisipasi, bisa mengantongi sekitar 20 juta euro, sekitar Rp 336 miliar, jika mampu melaju jauh.

Diakui atau tidak, bukan jumlah yang besar untuk salah satu dari 10 klub terkaya di dunia.

Baca juga: Liverpool Hadapi Grup Liga Champions Terberat, Awali Pertandingan dengan AC Milan

Dimana pendapatan tahun lalu mendekati 400 juta poundsterling, sekitar Rp 7,8 triliun.

Tapi untuk tim Nuno Espirito Santo harus fokus mengangkat trofi Eropa yang langka bagi mereka.

Bagaimanapun, finis empat besar di Liga Premier harus menjadi prioritas mereka.

Spurs tidak memenangkan apapun. kecuali dua Piala Liga Premier dalam 30 tahun terakhir ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved