Breaking News

Terkuak, Ternyata Soeharto Awalnya Ogah Mencaplok Timor Leste, Tapi Termakan Bujukan Negara Ini

Sejak lepas dari Portugis, Timor Timur berusaha menentukan nasib sendiri, antara bergabung dengan Indonesia, Portugal, atau berdiri sendiri.

Editor: Amirullah
google
Bendera Timor Leste 

SERAMBINEWS.COM - Terungkap, ternyata awalnya Presiden Soeharta ogah caplok Timor Leste.

Namun, karena bujukan negara ini, akhirnya invasi militer dilakukan.

Sejak lepas dari Portugis, Timor Timur berusaha menentukan nasib sendiri, antara bergabung dengan Indonesia, Portugal, atau berdiri sendiri.

Namun, entah bagaimana ceritanya Indonesia justru masuk dan sempat mencaplok Timor Timur dalam waktu sebentar.

Lantas apa alasan Indonesia mencaplok Timor Timur?

Awalnya bermula dari pertemuan Australia dan Indonesia tahun 1974-1976, yang dimuat dalam buku setebal 900 halaman.

Dalam dokumen itu dijelaskan keinginan kuat perdana menteri Australia Gough Whitham, yang memaksakan kehendaknya.

Salah satunya adalah permintaan untuk mencaplok Timor Leste, oleh Indonesia.

Lalu, dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto tahun 1974, Whitham mengatakan dengan hati-hati bahwa Timor Timur harus berintegrasi dengan Indonesia.

Baca juga: Sempat Dirumor Akan Bangkrut, Timor Leste Kini Ketiban Rezeki Nomplok dari Sumur Minyak Ini

Catatan pertemuan Australia mengutip pernyataan Whitlam, "Timor Portugis terlalu kecil untuk merdeka."

"Itu tidak layak secara ekonomi. Kemerdekaan tidak akan diterima di Indonesia, Australia, dan negara-negara lain di kawasan ini," katanya

Whitlam, catatan laporan itu, menawarkan dua pemikiran dasar, "Pertama, dia percaya bahwa Timor Portugis harus menjadi bagian dari Indonesia."

"Kedua, ini harus terjadi sesuai dengan keinginan yang diungkapkan dengan benar oleh rakyat Timor Portugis (julukan Timor Timur sebelum menjadi Timor Leste)."

Perdana Menteri Australia menekankan bahwa ini belum menjadi kebijakan Pemerintah tetapi kemungkinan akan menjadi seperti itu.'

Saat itu Suharto menjawab bahwa Timor Timur bisa menjadi "duri di mata Australia dan duri di punggung Indonesia".

Alhasil, invasi yang dilakukan oleh Indonesia ternyata membuktikan prediksi itu.

Soeharto sendiri awalnya enggan mencaplok Timor Timur tanpa alasan.

Bahkan tidak ingin Timor Timur masuk sebagai wilayah Indonesia.

Namun, setelah mendapat masukan dari intelijen, salah satunya Mayjen Ali Murtopo, Soeharto mulai berpikir ulang.

Salah satu pertimbangan adalah Fretilin yang berideologi komunis, yang bisa membuat Indonesia di bawah Soeharto ketar-ketir.

Seperti kita tahu, Presiden Soeharto adalah sosok yang anti komunis.

Akhirnya Indonesia melakukan invasi pada 7 Desember 1975, namun operasi ini memperburuk konflik.

Alhasil PBB harus turun tangan dan membantu menyelesaikan konflik tersebut.

Pada 5 Mei 1999 kesepakatan antara Indonesia dan Portugal, untuk mengadakan referendum di Timor Timur dikenal dengan perjanjian New York terjadi.

PBB juga membentuk United Nations Mission In East Timor (Unamet) untuk mengawal kesepakatan Indonesia dan Portugal dalam referendum itu.

Hasilnya 78 orang penduduk Timor Timur memilih merdeka, dan bulan Oktober 1999 Timor Timur resmi berpisah dengan Indonesia, dan setelah merdeka namanya berganti menjadi Timor Leste.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Terkuak Ternyata Presiden Soeharto Sebenarnya Ogah Mencaplok Timor Leste, Namun Gara-Gara Bujukan Dari Negara Ini Akhirnya Invasi Dilakukan

Baca juga: Kronologi RI Invasi ke Timor Leste, Rakyat Bumi Lorosae Serukan Merdeka Setelah Soeharto Digulingkan

Baca juga: Kemiskinan Masih Tinggi, Harga Barang di Timor Leste Lebih Mahal Daripada RI, Dolar AS jadi Pemicu

Baca juga: Dikenal sebagai Sosok Pemicu Pertumpahan Darah, Ternyata Soeharto Berjasa Besar di Timor Leste

Baca juga: Bukan Tanpa Sebab, Ini Alasan Cerdas Presiden Habibie Melepaskan Timor Leste

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved