Berita Lhokseumawe

Ketua DPRK Lhokseumawe Berang Saat Tahu Ada Pipa Jargas Bocor Sudah Sebulan tak Diperbaiki

"Seharusnya setingkat jargas rumah tangga sudah pasti dikelola pihak profesional yang mengutamakan keselamatan," tukasnya.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Gelembung air yang terjadi akibat adanya kebocoran gas di Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Foto direkam Senin (20/9/2021) 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf dilaporkan langsung berang saat mengetahui adanya kebocoran gas di pipa jaringan gas (jargas) rumah tangga yang tak kunjung diperbaiki.

Padahal kondisi kebocoran pipa jargas di Dusun Keude Baroh, Gampong Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, sudah terjadi sejak satu bulan lalu.

Bahkan infromasi lanjutan, saat dia tahu adanya kebocoran pipa jargas tersebut pada Senin (20/9/2021) siang, maka langsung turun ke lokasi.

"Sampai saya di lokasi, bisa melihat langsung kondisi pipa yang bocor. Baunya pun sangat menyengat,” ungkap Ismail.

“Parahnya lagi, kebocoran tepat di depat warung Ayam Penyet dan juga rumah warga," papar Ismail A Manaf.

Ia melanjutkan kebocoran pipa jargas tersebut sangat berisiko bagi warga sekitar.

Baca juga: Sudah Sebulan Pipa Jargas Bocor di Lhokseumawe tanpa Ada Sinyal Diperbaiki, Ini Tanggapan PTPL

"Seharusnya setingkat jargas rumah tangga sudah pasti dikelola pihak profesional yang mengutamakan keselamatan. Tapi anehnya, sudah satu bulan terjadi kebocoran, belum ada tindak lanjut," tegasnya.

Padahal, kondisi ini sangat membahayakan warga sekitar.

"Jadi secara tegas kita harapkan agar segera diperbaiki, apalagi saya sudah mendengar langsung bagaimana warga selama ini sudah merasa kuatir dengan kondisi ini," pungkasnya.

Bau menyengat

Sebelumnya, warga Dusun Keude Baroh, Gampong Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, dalam satu bulan ini mengeluh terkait bau gas yang menyengat di lingkungan mereka.

Bau gas tersebut diduga akibat adanya kebocoran dari pipa jaringan gas (jargas) rumah tangga di kawasan tersebut.

Lokasi kebocoran tepat berada di pinggir Jalan Medan-Banda Aceh, yakni di Pintu 1 Arun, Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Baca juga: Warga Lhokseumawe Keluhkan Bau Gas, Diduga Akibat Kebocoran Pipa Jargas

Ironis, meski sudah berlangsung sebulan, namun sampai dengan Senin (20/9/2021), kebocoran pipa tersebut belum juga diperbaiki.

Direktur PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL), Abdul Gani mengakui kalau ada kebocoran di pipa induk jargas. 

Dijelaskan Abdul Gani, dasarnya yang mengelola jargas adalah PT Perta Gas Niaga.

Sedangkan pihak PTPL dalam hal ini bekerja sama dengan PT Perta Gas Niaga hanya dalam kapasitas pencacatan meteran di rumah pelanggan.

Jadi, lanjut Abdul Gani, pipa induk yang bocor tersebut masih di bawah tanggung jawab PT Perta Gas Niaga.

"Namun dikarenakan kami (PTPL) berada di Lhokseumawe, maka kita pun siap membantu untuk memperbaiki kebocoran pipa tersebut," paparnya.

Baca juga: Pengendara Motor Terpelanting Usai Tabrak Material Galian Jargas Rumah Tangga, Begini Kondisinya

Baca juga: Tumpukan Material Makan Korban, HMI Desak Pemerintah Putuskan Kontrak Rekanan Proyek Jargas 

Ia memaparkan, penyebab namun belum diperbaiki sampai sekarang, dikarenakan terkendala dengan kesediaan pipa.

"Pipa yang bocor tersebut berukuran sekitar 125 cm. Sedangkan yang ada stok sekarang ini pipa ukuran 180 cm. Jadi kita sudah berkoordinasi dengan pihak di Lhoksukon, Aceh Utara, beber dia.

“Bila di Lhoksukon ada pipa ukuran 125 cm sepanjang sekitar satu meter saja, maka akan langsung diganti dengan pipa yang bocor sekarang ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Peutuha Peut Meuria Paloh, Husni Thamrin kepada Serambinews.com menjelaskan, bahwa kebocoran sudah terjadi sekitar satu bulan lalu. 

"Di lokasi tersebut ada beberapa titik kebocoran, sehingga baunya sangat menyengat. Bahkan sudah tercium ke rumah warga, termasuk rumah saya yang memang letaknya dekat dengan lokasi kebocoran," paparnya.

Sehingga warga sekitar mengaku takut dengan kondisi tersebut.  Lanjut Husni, dasarnya pihaknya sudah melapor ke pihak yang mengelola jargas tersebut. 

Baca juga: Tes CPNS di Pidie Digelar 21 September 2021, Peserta Harus Bawa Surat Hasil Swab

"Petugas telah datang ke lokasi beberapa waktu lalu, tapi sampai sekarang ini belum ada tindaklanjut," ujarnya.

Jadi warga sangat mengharapkan agar kobocoran pipa gas tersebut bisa segera ditangani, agar mereka bisa kembali merasa aman dan nyaman.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved