Berita Banda Aceh
Pensus Gubernur Aceh Fauzan Azima Apresiasi Alhudri, Terkait Ketegasannya soal Vaksin terhadap Siswa
Menurut Pensus Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Fauzan Azima, dalam kondisi seperti saat ini pemimpin itu memang harus tegas.
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Menurut Pensus Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Fauzan Azima, dalam kondisi seperti saat ini pemimpin itu memang harus tegas.
Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Penasihat Khusus atau Pensus Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Fauzan Azima mengapresiasi sikap Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Aceh, Drs Alhudri, MM.
Menurut Pensus Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Fauzan Azima, dalam kondisi seperti saat ini pemimpin itu memang harus tegas.
Terutama terhadap staf di bawah lingkungan kerjanya karena ketegasan untuk keselamatan banyak orang adalah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin.
"Kita patut apresiasi atas pernyataan sikap tegas Kadis pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM, bagi Kepala Sekolah yang tidak mampu mengendalikan vaksinasi di sekolahnya patut dievaluasi," kata Fauzan Senin (20/9/2021).
Hal ini sebagaimana dikutip dalam siaran pers dikirim kepada Serambinews.com pada hari yang sama.
Fauzan menuturkan, pernyataan tegas itu, adalah ungkapan kasih sayang kepada warga sekolah setelah berkeliling ke seluruh Aceh untuk melihat dan mengecek langsung kesiapan siswa dan siswi ke sekolah.
Baca juga: Kadisdik Aceh Ultimatum Kepsek Segera Vaksin Siswa, Batas Akhir 30 September, Syarat PBM Tatap Muka
"Beberapa sekolah bahkan ada yang gurunya yang belum divaksin," ungkap Fauzan.
Jika pun setiap warga sekolah ditanya nuraninya, mereka pasti ingin tatap muka sebagai mana sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Tentu saja peluang itu ada dengan adanya vaksinasi.
"Vaksinasi itu adalah 'sekoci' bagi kita saat ini. Kapal sudah akan tenggelam, maka untuk keselamatan kita mencari pelampung dan sekoci agar semua kita selamat," tutur Fauzan.
Oleh karena itu, katanya, siapa pun pejabat harus bertanggung jawab di lingkungan kerjanya.
Bukan warga sekolah tidak mau vaksin, tetapi tidak paham. Diksi di lapangan kenyataan kadang berbeda dengan diskusi kita di meja kantor.
Sebagaimana kata Sekda Aceh, Taqwallah, dalam setiap pertemuan dengan pejabat-pejabat di daerah soal vaksin, dari sepuluh orang, tiga orang pasti mau, empat orang ragu-ragu dan tiga orang menolak dengan alasan beragam.
"Oleh karena itu peran wali kelas sangat diperlukan untuk mensukseskan vaksin di seluruh Aceh," tutur Fauzan Azima mengutip Sekda Aceh, dr Taqwallah, MKes.
Baca juga: Bank Dunia Puji Indonesia, Airlangga: Vaksinasi Capai 100 Juta Dosis Berkat Kerja Sama Banyak Pihak