Sepak Bola
Manajer Sepak Bola Wanita Inggris, Sarina Wiegman Tolak Piala Dunia Dua Tahunan, Pemain Bukan Robot
Manajer Sepak Bola Wanita Inggris, Sarina Wiegman menolak penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Manajer Sepak Bola Wanita Inggris, Sarina Wiegman menolak penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali.
Dia bersikeras pemain bukanlah robot dan pemain membutuhkan perlindungan.
Percakapan tentang beralih ke Piala Dunia dua tahunan telah bergemuruh dalam beberapa pekan terakhir ini.
Dilansir AFP, Senin (20/9/2021), Wiegman ditunjuk sebagai pelatih Inggris tahun lalu.
Tetapi hanya mengambil alih pertandingan pertamanya pada Jumat (17/9/2021) malam.
Saat Lionesses mengalahkan Makedonia Utara 8-0 dalam kualifikasi Piala Dunia di St Mary's.
Inggris sekarang menghadapi perjalanan ke Luksemburg pada Selasa (21/9/2021) untuk pertandingan Grup D berikutnya.
Baca juga: Jurgen Klopp Sebut FIFA Hanya Kejar Uang, Rencanakan Piala Dunia Dua Tahun Sekali
Wiegman ingin membimbing tim barunya ke Piala Dunia 2023 di Australia dan Selandia Baru.
Namun, format kompetisi dapat segera berubah.
Karena FIFA mengadakan studi kelayakan untuk memperpendek jarak antara Piala Dunia pria dan wanita dari empat tahun menjadi dua tahun sekali.
Wiegman bergabung dengan tim Inggris setelah menjalankan tugas yang sukses sebagai pelatih Belanda.
Dia mendapatkan Piala Eropa Wanita 2017 dan menjadi runner-up Piala Dunia 2019.
Wanita berusia 51 tahun itu mengatakan menentang setiap perubahan Piala Dunia dua tahunan setelah pembukaan di Wembley dua minggu lalu.
Dia menggandakan pendiriannya menjelang pertandingan Luksemburg.
Baca juga: PSG Tunggu Kedatangan Lionel Messi, Usai Cetak Hattrick Dalam Kualifikasi Piala Dunia Lawan Bolovia
"Aku tidak akan melakukannya," katanya.
“Saya pikir, itu tidak terlalu baik untuk para pemain, untuk kesejahteraan mereka," ujarnya.
"Di Eropa sangat terorganisir dengan baik, kami memiliki kompetisi yang sangat bagus," jelasnya.
"Kami memiliki Euro, kemudian Anda memiliki Olimpiade, kemudian Anda memiliki Piala Dunia, yang merupakan turnamen besar bagi kami," katanya.
“Saya pikir ketika Anda memiliki semua turnamen ini setiap tahun, di mana para pemain akan beristirahat? tanyanya,
"Di mana mereka akan pulih dari tahun sepak bola yang sangat intens setiap tahun? tanyanya lagi.
"Pemain bukan robot, jadi menurut saya itu bukan ide yang bagus," jelas Wiegman.
“Saya pikir FA sedang berhubungan dan ya saya berharap semua pemangku kepentingan akan ditanyai dan akan mengambil beberapa saran," ujarnya.
"Saya pikir, pelatih dengan pengalaman internasional juga pemangku kepentingan dan kami harus menjadi bagian dari diskusi itu juga, dan kami kenali juga pemainnya," tambahnya.
"Pemain juga pemangku kepentingan,” tegasnya.
Baca juga: Liga Eropa Menentang Keras Rencana FIFA, Gelar Piala Dunia Dua Tahunan
Wiegman mungkin mengocok timnya melawan Luksemburg untuk melihat lebih banyak skuadnya.
Meskipun Steph Houghton tidak akan terlibat setelah kembali ke Manchester City karena cedera dalam latihan pekan lalu.
Houghton dijadwalkan mempertahankan kapten.
Tetapi setelah gagal melawan Makedonia Utara, Leah Williamson dari Arsenal menjadi kapten Inggris untuk pertama kalinya.
Dia dipuji karena kualitas kepemimpinannya.
Wiegman menegaskan Williamson akan mengenakan ban kapten lagi pada Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Australia, Korea Selatan dan Jepang Amankan Kemenangan Kualifikasi Piala Dunia
Tetapi dia masih belum memutuskan siapa yang akan menjadi kapten timnya dalam jangka panjang.
“Itu selalu rencana untuk memiliki kapten yang sama untuk kedua pertandingan, setelah Steph keluar," ujarnya.
"Itu selalu rencananya tetapi tidak semuanya siap,” tandasnya.(*)