Plt Bupati Panggil Perwakilan LSM
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah, Dailami, sempat berdebat dengan Koordinator Lembaga
* Protes Poster pada Sidang Perubahan APBK-P
REDELONG - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah, Dailami, sempat berdebat dengan Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garis Merah, Nasri Gayo, di halaman Gedung DPRK Bener Meriah, Senin (20/9/2021).
Perdebatan itu bermula saat Plt Bupati memanggil perwakilan LSM tersebut kedepan gedung dewan untuk mempertanyakan terkait aksi pemasangan poster ‘Copot Sekda, Kadisdik, dan Kadiskes’, di ruang sidang dewaqn.
Aksi pemasangan poster itu berlangsung saat sidang paripurna Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK-P) tahun anggaran 2021 yang dibuka oleh Ketua DPRK Bener Meriah, MHD Saleh, yang dihadiri Plt Bupati Dailami.
“Alasan Anda mengkritik atau mau menurunkan Sekda, Kadiskes, dan Kadisdik, kira-kira apa persoalannya,” tanya Dailami kepada Nasri Gayo.
“Yang harus digaris bawahi di Bener Meriah, dinas yang banyak anggaran adalah Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan,” jawab Nasri.
Lanjut Nasri, dalam rapat Banggar sempat mencuat, “Ada bahasa ternyata Sekda, Kadiskes, dan PPTK, tanpa koordinasi dengan DPRK Bener Meriah memanfaatkan dana insentif daerah (DID) untuk pematangan lahan Puskesmas Ramung,” jelas Nasri.
Sementara, tambahnya, tenaga honorer sudah enam bulan tak menerima gaji, tunjangan khusus (TC) PNS Pemkab Bener Meriah juga belum dibayar. “Nah ini apa aja kerja Sekda, kalau profesional hal ini tidak akan terjadi pak. Maka kita menganggap profesionalnya hilang yang ada proposal, karena mementingkan fee proyek cepat dari pada persoalan yang ada,” terang Nasri.
Dailami pun mempertanyakan kembali kepada Nasri. ”Saya mau tanya, bisa anda buktikan feenya cepat,” ucap plt Bupati yang diulangnya dua kali. “Ini dugaan kami pak, lebih mementingkan proposal dari pada profesional,” jawab Nasri lagi.
Karena perdebatan semakin tegang, Dailami menjelaskan, semua ada aturannya. Yang urgen itu tanpa koordinasi bisa, ini perintah dari Mendagri.
“Lebih urgen mana, gaji guru honorer, dari pada pematangan lahan, kalau pematangan lahan tahun depan bisa pak,” ucap Nasri.
Dailami kembali menjawab, “Puskesmas Ramung sudah selesai ditender, karena ada permasalahan lahan, ini harus cepat diselesaikan. Kalau tidak anggaran bisa kembali lagi ke pusat.”
“Ini semua harus cepat kita bangun, kalau tidak anggaran kita kembali lagi kepusat, berapa kita rugi,” tegas Dailami.
Dailami juga mengungkapkan mengenai gaji honorer dan TC PNS sudah dilakukan pemanggilan terhadap mereka dan ini tidak ada komplain. Nasri kembali berujar, kalau tidak ada komplain tidak mungkin mencuat di media. “Saya mendengar aspirasi anda, jangan anda emosi,” panggil Dailami sambil maju kearah Nasri untuk menjelaskan persolan tersebut.
Pantauan Serambi, setelah itu Dailami kembali lagi mengikuti sidang paripurna APBK-P tahun anggaran 2021 di ruang sidang DPRK Bener Meriah.