Internasional

Rakyat Swiss Setujui Referendum Pernikahan Sesama Jenis

Rakyat Swiss tampaknya telah memutuskan dengan selisih yang jelas untuk mengizinkan pasangan sesama jenis menikah.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Fabrice COFFRINI
Pasangan gay dan lesbian, serta pasangan satu wanita dan pira berpose untuk referendum nasional tentang pernikahan sesama jenis, di Ibu Kota Swiss, Bern, Minggu (26/9/2021). 

Kampanye ini penuh dengan tuduhan yang tidak adil.

Baca juga: Kisah Pria Ceraikan Istri Pertama untuk Menikah Lagi, Mantan Istrinya Jalin Hubungan Sesama Jenis

Dimana, pihak-pihak yang berseberangan mencela poster yang dirobek, hotline LGBT dibanjiri keluhan.

Kemudian, email bermusuhan dan meneriakkan penghinaan terhadap juru kampanye, dan membungkam pandangan yang berlawanan.

Swiss, yang berpenduduk 8,5 juta, secara tradisional konservatif dan hanya memberikan hak suara kepada semua wanitanya pada tahun 1990.

Sebagian besar negara di Eropa Barat sudah mengakui pernikahan sesama jenis.

Namun, sebagian besar negara di Eropa Tengah dan Timur tidak mengizinkan pernikahan yang melibatkan dua pria atau dua wanita.

Pendukung mengatakan masih bisa berbulan-bulan sebelum pasangan sesama jenis bisa menikah, terutama karena prosedur administratif dan legislatif.

Fenomena di salah satu negara Uni Eropa ini, pengesahan pernikahan sesama jenis sudah terjadi di masa umat Nabi Luth yang dimurkai oleh Allah SWT.

Bagi umat Islam, pernikahan sesama jenis jelas-jelas dilarang, karena bertentangan dengan syariat Islam.

Masalah lain pada pemungutan suara adalah tindakan yang dipelopori oleh kelompok sayap kiri.

Yakni, menaikkan pajak atas pengembalian dari investasi dan modal seperti dividen atau pendapatan dari properti sewaan di Swiss.

Hal itu sebagai cara untuk memastikan redistribusi yang lebih baik dan perpajakan yang lebih adil.

Baca juga: Cinta Sesama Jenis Bos Konter Berujung Pembunuhan Berencana, Pelaku Kesal Dibayar Kurang

Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa proposal tersebut gagal, dengan 66% suara menentangnya.

Negara ini dikenal dengan sektor keuangannya yang dinamis dan pajak yang relatif rendah, dan sebagai surga bagi banyak orang terkaya di dunia.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved