Berita Kutaraja
Kasih Ibu Ini Bikin Haru, Rela Antar & Tungguin Anaknya Ikut Tes CPNS Kejaksaan RI, Begini Kisahnya
Bukan Cuma sebatas mengantar saja, sang ibunda juga rela menungguin anaknya Chayruel Wahied (18), hingga selesai mengikuti ujian.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Peribahasa yang berbunyi; "Kasih Ibu Sepanjang Masa", memang benar adanya.
Setidaknya hal ini ditunjukkan oleh seorang ibu asal Gampong Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Dalam usianya yang sudah berkepala enam atau tepatnya 61 tahun, sang ibu bernama Hj Hasanah, SPd ini tetap rela mengantar anaknya untuk mengikuti tes CPNS di Banda Aceh.
Bukan Cuma sebatas mengantar saja, sang ibunda juga rela menungguin anaknya Chayruel Wahied (18), hingga selesai mengikuti ujian.
Itulah pemandangan yang tampak pada pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan RI Tahun 2021 di Banda Aceh.
Seleksi ini digelar di Hotel Amel Convention Hall di Gampong Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Ini Cara Anak Nia Daniaty Diduga Meyakinkan Korban Dapat SK CPNS Palsu dan Raup Jutaan Rupiah
Kegiatan SKD CPNS Kejaksaan RI itu sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 25 hingga 30 September 2021.
Pada hari ketiga ujian, terlihat seorang ibu yang sudah tua mengantar dan menemani anaknya untuk mengikuti seleksi bersama ratusan peserta lainnya.
Nama ibu dan anak itu adalah, Hj Hasanah SPd (61), dan Chayruel Wahied (18).
Keduanya berasal dari Dusun Pemuda, Gampong Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
"Kami sampai ke lokasi ujian pukul 09.00 WIB. Anak saya ikut ujian sesi 3 (pukul 13.00-14.40 WIB)," kata Hasanah saat dijumpai Serambinews.com di lokasi anaknya ikut seleksi.
Begitu tiba di lokasi ujian, Hasanah dan putranya duduk di tangga hotel, menunggu sesi pertama dan kedua selesai. Momen ini sempat diabadikan oleh Humas Kejati Aceh.
Baca juga: Besok, Mulai SKD Pelamar CPNS Kemenkumham di Abulyatama, 17.295 Lulusan SMA Rebut 234 Formasi
Saat sesi tiga dimulai, baru Hasanah masuk ke dalam hotel sambil mengantar Chayruel Wahied sampai ke ruang ujian.
Sementara Hasanah duduk di ruang tunggu hotel menunggu buah hatinya berjuang meraih mimpi.
Didampingi Humas Kejati Aceh, H Munawal Hadi, SH, MH, Serambinews.com berkesempatan menjumpai Hasanah, sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat wawancara, saya bertanya kepada Hasanah, apakah sudah makan atau belum.
"Sudah tadi sebelum berangkat. Pukul 09.00 WIB," katanya. Makan siang? Tanya saya lagi. "Belum," jawabnya singkat.
"Kan sudah telat ini," kata saya lagi. "Saya tunggu anak saya dulu, baru kami makan bersama. Tadi banyak yang tawari saya makan, saya diam saja, saya tunggu anak saya dulu," jawabnya lagi.
Baca juga: Hari Kedua SKD CPNS Kejaksaan, 27 Peserta dari Aceh tak Hadir
Mendengar jawaban sang ibu tersebut, saya lalu bertanya kenapa cepat sekali datang ke lokasi ujian? "Sekarang kita yang butuh kepada orang lain, maka kita harus datang cepat," urainya.
Pensiunan guru PKN di SMPN 1 Kuala, Nagan Raya ini lalu bercerita bahwa ia datang ke Banda Aceh bersama putranya dengan sepeda motor pada Jumat (24/9/2021).
Berangkat pagi hari, baru tiba di Banda Aceh pada sore hari. "Dua kali kami berhenti di jalan, istirahat. Kami jalannya pelan-pelan. Kalau pergi dengan honda bisa menikmati perjalanan," ceritanya.
Ibu empat anak ini mengaku, selalu meluangkan waktu mendampingi semua anaknya mengikuti ujian.
Baik anaknya yang masuk perguruan tinggi maupun mengikuti seleksi CPNS, seperti Chayruel Wahied.
"Semua anak saya, saya dampingi saat mereka ikut ujian. Tidak ada yang saya bedakan. Semua saya perlakukan sama. Mulai dari awal sampai mereka dapat pekerjaan," ungkap Hasanah.
Baca juga: 21 Peserta dari Aceh tak Hadir SKD CPNS Kejaksaan
Ada empat orang anak buah pernikahannya dengan H Muhammad Dan (65), kini pensiunan Kemenag Aceh Barat. Tiga perempuan dan satu laki-laki.
Keempatnya adalah Fitry Hasdanita (29), Vebriana Setiadeny (27), Dedek Putry Maulidar (21), dan Chayruel Wahied (18).
Setelah menunggu hampir dua jam, akhirnya Chayruel Wahied keluar dari ruang ujian.
Dengan raut wajah yang datar, ia menghampiri ibunya yang duduk di sofa ruang tunggu.
Chayruel Wahied mengabarkan bahwa ia tidak lulus passing grade.
Hasanah tersenyum. Ia menguatkan anaknya. Ia tahu anaknya sudah berusaha dengan maksimal.
Ia tetap akan mendampingi putra sulungnya itu untuk meraih mimpinya.(*)