Internasional

Pejabat Arab Saudi dan Iran Bertemu di Baghdad, Upayakan Redakan Ketegangan

Pejabat Arab Saudi dan Iran mengadakan putaran baru pembicaraan di Baghdad, Irak. Itu menjadi pertemuan pertama antara musuh regional sejak presiden

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang pengunjung memperhatikan barang antik yang dipamerkan di salah satu museum Iran, MInggu (19/9/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Pejabat Arab Saudi dan Iran mengadakan putaran baru pembicaraan di Baghdad, Irak.

Itu menjadi pertemuan pertama antara musuh regional sejak presiden baru Iran dilantik di Teheran.

Pertemuan yang diadakan pekan lalu membahas masalah yang tertunda antara kedua negara sesuai dengan peta jalan yang disepakati sebelumnya.

Seorang pejabat Irak, kepada AP, Senin (27/9/2021) mengatakna keduanya juga membahas perwakilan diplomatik antara kedua negara.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan pertemuan itu tidak pada tingkat menteri, tetapi menggambarkan pembicaraan itu sebagai hal yang positif.

Baca juga: Arab Saudi Dukung Upaya Internasional Cegah Iran Peroleh Senjata Nuklir

Irak baru-baru ini memainkan peran mediator antara dua musuh regional yang persaingannya sering menimbulkan konsekuensi mematikan di Irak dan di tempat lain di kawasan itu.

Beberapa putaran diskusi telah diadakan di Baghdad sejak pembicaraan langsung pertama antara Riyadh dan Teheran berlangsung pada awal April 2021.

Arab Saudi telah mengupayakan pembicaraan dengan Iran ketika kerajaan mencoba mengakhiri perang Yaman melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Arab Saudi telah kehilangan pendukung yang gigih dari pendahulu Presiden Joe Biden, Donald Trump.

Iran, sementara itu, tampaknya telah menghitung secara bertahap dengan Arab Saudi, sekutu lama AS.

Baca juga: Uni Emirat Arab, Bahrain dan OKI Kutuk Serangan Milisi Houthi ke Arab Saudi

Sehingga, akan menguntungkannya selama pembicaraan nuklir baru dengan Washington dan kekuatan dunia.

Bulan lalu, Baghdad menjadi tuan rumah konferensi regional yang mempertemukan kepala negara Arab dan pejabat senior termasuk menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi.

Pertemuan itu, yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, memperkuat peran baru Baghdad sebagai mediator.

Pertemuan pekan lalu menjadi yang pertama sejak Presiden garis keras Iran Ebrahim Raisi menjabat pada Agustus 2021.

Tidak jelas berapa banyak kemajuan, jika ada, yang telah dicapai dalam pembicaraan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved