Anggaran Daerah

Pembahasan Masih Buntu, Ini Dampak jika Perubahan APBK Aceh Singkil Diperbupkan

Alasannya dalam pembahasan di tingkat Badan Anggaran DPRK dengan Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) sudah hampir rampung.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid sampaikan perubahan APBK-P 2021 dalam rapat paripurna DPRK setempat, Senin (6/9/2021)       Area lampiran       

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pembahasan perubahan APBK Aceh Singkil 2021, di DPRK masih deadlock hingga, Senin (27/9/2021) siang.

Terkait hal itu Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Singkil, Dr Azmi, MAP saat dikonfirmasi mengatakan, masih ada peluang perubahan APBK 2021 disahkan melalui qanun (kesepakatan bersama eksekutif dan legislatif).

Kendati waktu pembahasan hanya tersisa empat hari lagi yakni sampai 30 September.

Alasannya dalam pembahasan di tingkat Badan Anggaran DPRK dengan Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) sudah hampir rampung.

"Pembahasan KUA (kebijakan umum anggaran) dan pendapatan sudah selesai. Tinggal bahas belanja saya pikir bisa selesai cepat," kata Sekda.

Baca juga: Luhut Ingin Kasusnya Lanjut Sampai ke Meja Hijau, Bantah Miliki Bisnis Tambang di Papua

Karenanya sebut Sekda yang merupakan Ketua TAPK Aceh Singkil, pihaknya masih tetap menunggu pemberitahuan dari Banggar, kapan saja dibahas siap datang.

"Peluang disahkan melalui qanun masih terbuka," ujarnya.

Ditanya jika perubahan APBK disahkan melalui peraturan bupati (Perbup)? Sekda menyatakan APBK kembali ke induk 2021 dan penjabaran perubahan bupati setelah refocusing.

Namun sebut Sekda ada permasalahan yang akan terjadi seandainya perubahan APBK di-Perbup-kan. Berupa kebutuhan yang tidak terakomodir dalam APBK induk semula direncanakan dianggarakan dalam perubahan jadi tidak bisa dilakukan.

Baca juga: Jelang Juventus VS Chelsea di Laga Liga Champions, Paulo Dybala dan Alvaro Morata Cedera

Beberapa kebutuhan anggaran yang harus ditampung dalam perubahan APBK 2021 antaralain prajabatan bagi CPNS yang harus diselenggarakan tahun ini. Jika tidak dilaksanakan dapat sanksi.

Kemudian insentif tenaga medis dan honor tidak terbayar. Selanjutnya Pra PORA yang sedianya dianggarkan dalam perubahan menjadi tidak tertampung.

"Lalu ada juga kebutuhan di SKPK menjadi tidak bisa terlaksana," ujarnya.

Sementara itu Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid dikonfirmasi terpisah berharap perubahan APBK 2021 disahkan melalui kesepakatan bersama eksekutif dan legislatif.

"Harapannya segera dibahas karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak," kata Dulmusrid.

Terkait pembahasan di Badan Anggaran deadlock, karena banyak anggota Dewan yang tidak hadir.

Dulmusrid menyatakan, tidak bisa berkomentar karena yang tahu merupakan pribadi dari anggota dewan itu sendiri.

Diberitakan sebelumnya pembahasan perubahan APBK Aceh Singkil tahun 2021 deadlock.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pembahasan APBK perubahan semestinya tuntas di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRK setempat, pekan kemarin.

Alasan tidak tuntas disebut-sebut akibat banyak anggota Banggar mangkir dari tugasnya. Sehingga tidak cukup kuorum.

Baca juga: Detik-detik Pendulang Emas Tewas Diterkam Harimau, Rasidin Diserang dari Belakang saat Minum Teh

Ketua DPRK Aceh Singkil, Hasanuddin Aritonang, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pembahasan APBK Perubahan 2021 belum selesai di tingkat Banggar.

Dia juga tidak menampik jika alasan belum tuntas akibat anggota Banggar banyak tidak hadir.

Aritonang mengaku tidak tahu alasan koleganya tidak hadir. Sebab sepengetahuannya jadwal pembahasan sudah diketahui semua anggota Banggar.

"Saya tidak tahun teman-teman Banggar tidak hadir sehingga tak cukup kuorum," kata Aritonang.

Untuk diketahui pengesahan APBK prinsipnya ditetapkan lewat qanun yang merupakan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRK. Jika tak ada kesepakatan bisa disahkan lewat peraturan kepala daerah.

Hanya saja APBK yang disahkan dengan peraturan kepala daerah untuk kegiatan rutin dan pelayanan saja.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved