Berita Bener Meriah
Mobil Ambulans RSUDZA Bawa Jenazah Alami Kecelakaan di Bener Meriah
mobil ambulans diduga milik Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang membawa jenazah mengalami kecelakaan di Kabupaten Bener Meriah
Penulis: Budi Fatria | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Satu unit mobil ambulans diduga milik Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh yang membawa jenazah mengalami kecelakaan di Kabupaten Bener Meriah, Senin (27/9/2021) sekira pukul 13.00 WIB.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Nasional lintas Bireuen-Takengon tepatnya di Kawasan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah.
Menurut penuturan pihak keluarga korban, Fitri (35) kepada Serambinews.com, Selasa (28/7/2021) mengatakan, mobil ambulans pembawa jenazah kakak kandungnya itu, menabrak tembok pembatas antara drainase dengan jembatan, lalu menabrak gapura yang ada di lokasi itu.
"Ketika kecelakaan itu, kami juga mendengar suara letusan ban mobil ambulans," ujarnya.
Baca juga: Kunjungi RSUD, Bupati Aceh Selatan Disapa Pasien Gangguan Jiwa Bapak Bupati Ya, Saya Ini Presiden
Menurutnya, dalam mobil ambulans tersebut, ada jenazah kakaknya dan abang ipar, serta seorang sopir.
"Kami menggunakan mobil pribadi ada dua mobil yang beriringan di belakang ambulans yang membawa jenazah dari Banda Aceh menuju Takengon," sebutnya.
Pasca kejadian itu, kata Fitri, abang iparnya mengalami luka dibagian kepala dan tangan sebelah kiri patah.
“Abang ipar saya sekarang ini dalam kondisi kritis dan harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh,” ungkapnya.
Namun jelasnya lagi, sekarang ini ada kendala sebelum dirujuk untuk layanan BPJS harus mengurus terlebih dahulu surat keterangan kecelakaan dari polisi.
Sedangkan, jenazah kakak kandungnya saat kecelakaan itu dibagian kepala terkena pecahan kaca mobil.
“Sebelum fardhu kifayah, jenazah terlebih dahulu dibawa ke Rumah Sakit Datu Beru, Takengon guna dijahit dibagian kepala yang terkena pecahan kaca, kemudian baru dikebumikan ba’da ashar,” bebernya.
Baca juga: Ini Lima Penekanan Kapolres Langsa Kepada Jajarannya Saat Pemusnahan Sabu dan Ganja
Sedangkan sopir mobil ambulans sebut Fitri, pasca kecelakaan tidak terlihat mengalami luka-luka.
“Sopir tidak mengalami luka-luka karena ada pelindung airbag," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Fitri, mereka berangkat dari Banda Aceh sekira pukul 08.00 WIB, dan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Rombongan ikut mengiringi mobil ambulans dari belakang menggunakan dua mobil pribadi.
Dalam perjalanan, sebelum kecelakaan, setiba di kawasan Ronga-Ronga, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, sopir sempat cuci muka di sebuah Meunasah.
“Saat itu sopir bilang ke kami, panas, dan lelah, dia juga bilang kita harus tiba di rumah almarhum pukul 14.00 WIB,” tirunya.
Padahal kata Fitri, pihak keluarga tidak memaksa si sopir harus buru-buru untuk tiba dikediaman rumah almarhum.
Baca juga: Ratusan Warga Meunasah Capa Bireuen Antusias Ikut Vaksin Covid-19
“Kami tidak mengejar apapun karena untuk persiapan fardhu kifayah sudah ada keluarga di Takengon yang mempersiapkan semuanya, jadi tidak harus buru-buru untuk sampai ke tujuan,” pintanya.
Ia mengungkapkan, laju mobil ambulans jenazah tersebut rata-rata 80 hingga 100 kilometer per jam.
“Kecepatan segitu, karena kami melihat speedometer mobil kami yang mengiringi mobil jenazah itu,” cetusnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Bener Meriah, Iptu Aiyub yang dihubungi terpisah melalui telepon menyampaikan, pihaknya sudah melakukan penanganan kasus kecelakaan itu.
Baca juga: Penikam Remaja Dijemput di RSUD Sigli
"Sejauh ini kita sudah mengamankan mobil ambulans tersebut," ujar Iptu Aiyub.
Sekarang ini kata Aiyub, prosesnya masih menunggu hasil perdamaian antara kedua belah pihak.
"Kita masih menunggu hasil perdamaian antara korban dan sopir ambulans itu.
Karena mereka berangkat sama-sama dari Banda Aceh menuju Tekengon," tutupnya singkat. (*)
Baca juga: Orang Tua Siswa Datangi SMA Negeri 1 Dewantara saat Pelaksanaan Vaksinasi