Berita Banda Aceh
Tanggapi Pembubaran Vaksinator di Abdya, Wakil Ketua DPRA, Safaruddin Minta Petugas Ubah Strategi
"Saya sebagai putra daerah merasa kecewa dan minta kejadian ini tidak terulang lagi. Saya mendukung vaksin, tapi strategi pendekatannya harus...
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Saya sebagai putra daerah merasa kecewa dan minta kejadian ini tidak terulang lagi. Saya mendukung vaksin, tapi strategi pendekatannya harus dilakukan secara persuasif dan humanis. Jangan ada unsur paksaan," demikian Safaruddin.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Ketua DPRA, Safaruddin SSos MSP mengomentari aksi pembubaran paksa vaksinator dari Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya) oleh ratusan warga yang berada di PPI Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Selasa (28/9/2021) pagi.
Politikus Partai Gerindra ini menduga, pembubaran itu terjadi karena strategi pendekatan yang dilakukan salah dan belum massifnya sosialisasi vaksinasi yang dilakukan pemerintah setempat.
Harusnya, petugas kesehatan bisa terlebih dahulu melakukan pendekatan melalui kepala desa atau petugas PPI Ujong Serangga, sebelum menurunkan tim vaksinator ke lokasi yang ditargetkan.
"Pendekatan yang dilakukan petugas kesehatan tidak dengan cara persuasif dan tidak didasari semangat kearifan lokal yang dimiliki di daerah setempat. Ini strategi pemerintah salah dan keliru," kata Safaruddin.
Harusnya petugas menyampaikan terlebih dahulu, baik buruknya vaksinasi.
Sehingga dengan sendirinya, masyarakat akan mengikuti program vaksinasi tanpa merasa ada paksaan.
Baca juga: VIDEO Ratusan Nelayan dan Pedagang Ikan Abdya Bubarkan Petugas Vaksinasi
"Ngapain dipaksa-paksa," ungkapnya.
Disisi lain, Wakil Ketua DPRA ini juga menyorot cara petugas vaksinasi mendatangi warga.
Seharusnya, program vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas atau meunasah gampong atau tempat yang lebih steril.
Bukan dengan mendatangi langsung PPI Ujung Serangga.
Sehingga masyarakat yang ingin beli ikan, merasa terancam dan berdampak pada terganggunya perputaran ekonomi masyarakat nelayan.
"Gara-gara dibuat poskonya di sana (PPI Ujong Serangga). Kemudian model sistem paksa, orang tidak mau datang ke sana. Sikap dan kebijakan yang sedikit tidak populis ini harus ditinggalkan," ungkap Safaruddin.
Baca juga: Ratusan Nelayan dan Pedagang Ikan Abdya Bubarkan Petugas Vaksinasi
Safaruddin sendiri menegaskan, sangat mendukung program vaksinasi dalam rangka memutuskan mata rantai penularan Covid-19.