Berita Abdya

Irigasi Rusak, Puluhan Hektare Lahan Sawah di Abdya Terancam Kering

"Kalau sudah rusak irigasi ini, bisa kami prediksi, sekitar 70 hektare akan kering dan sulit untuk digarap," tuturnya yang juga selaku operator...

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAT SAPUTRA
Keujrun Blang Mesjid sedang memperlihatkan kondisi terkini irigasi yang sudah tidak bisa difungsikan, Rabu (29/9/2021). 

"Kalau sudah rusak irigasi ini, bisa kami prediksi, sekitar 70 hektare akan kering dan sulit untuk digarap," tuturnya yang juga selaku operator hand tractor.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Puluhan hektare lahan sawah di tiga gampong dalam Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terancam kering, lantaran irigasi yang mengaliri air ke dalam sawah sudah rusak total dan tidak bisa digunakan lagi.

Irigasi dengan sebutan Peunulop Butong itu, merupakan pusat pembagian air untuk tiga desa yakni, Mesjid, Padang Kawa, dan Blang Padang. 

Saat ini kondisinya sudah rusak, karena plat besi daun pintu air telah dihantam arus air hingga terlepas dari tempatnya.

Tak hanya itu, lantai beton saluran juga telah banyak pecah dan jebol.

"Bukan hanya pintu irigasi saja yang harus diperbaiki, lantai yang sudah berlobang juga harus ditambal agar air teraliri dengan maksimal," kata Keujrun Blang Mesjid, Muhammad Yakop dan Hamidin serta Tuha Peut setempat Amri.

Yakop menyebutkan, saat ini rapat turun ke sawah masa tanam tahun ini sudah mulai dilaksanakan.

Baca juga: Gerusan Arus Saluran Irigasi Gampong Baro Ancam Badan Jalan

Jika irigasi tersebut tidak segera ditangani, maka puluhan hektare sawah tidak bisa digarap. 

"Maka dari itu, kami berharap ini diperbaiki dengan segera,” pintanya.

Didampingi rekannya tersebut, Yakop mengatakan kalau lahan sawah di tiga desa itu merupakan salah satu sawah penghasil panen terbanyak.

Kondisi tanaman padi juga sangat baik, karena didukung dengan aliran air yang memadai.

"Kalau sudah rusak irigasi ini, bisa kami prediksi, sekitar 70 hektare akan kering dan sulit untuk digarap," tuturnya yang juga selaku operator hand tractor.

Yakop yang sudah 30 tahun menggarap lahan di lokasi itu mengaku, khawatir kalau lahan pertanian di tiga desa tersebut tidak segera dialiri air. 

Baca juga: Banyak Irigasi di Pidie Masih Rusak

"Oke lah kalau musim penghujan, tapi masuk musim kemarau, maka siap-siap terancam gagal,” ujarnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved