MotoGP 2021
Marc Marquez Disalahkan Atas Meninggalnya Adik Sepupu Maverick Vinales dalam Kecelakaan di WSSP 300
Adik Sepupu Maverick Vinales yang juga seorang pembalap, Dean Berta Vinales meninggal dunia seusai mengalami kecelakaan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Pembalap asal Italia Michael Fabrizio menyalahkan Marc Marquez atas insiden yang menimpa Dean Berta Vinales.
SERAMBINEWS.COM – Adik Sepupu Maverick Vinales yang juga seorang pembalap, Dean Berta Vinales meninggal dunia seusai mengalami kecelakaan.
Dean Berta Vinales yang masih berusia 15 tahun itu meninggal tak lama setelah mengalami kecelakaan pada balapan FIM Supersport 300 World Championship, Sabtu (25/9/2021).
Adik sepupu Pembalap MotoGP Maverick Vibales itu terlibat kecelakaan beruntun di Tikungan 1 pada balapan pertama (Race 1) di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Namun tak lama berselang World Superbike (WorldSBK) mengeluarkan pengumuman duka yang dimana Dean Berta Vinales dinyatakan meninggal dunia.
Ia mengalami cidera parah di bagian tulang punggung dan leher, sehingga nyawanya tak terselamatkan.
Baca juga: Masih Berduka Atas Meninggalnya Adik Sepupu, Maverick Vinales Dipastikan Absen pada MotoGP Americas
Baca juga: Jam Tayang MotoGP Amerika 2021 Bergeser, Simak Jadwal Lengkap dan Cara Tonton Live Streaming
Insiden ini banyak menimbulkan komentar atas meninggalnya Dean Berta Vinales yang masih berusia 15 tahun saat membalap di WSSP 300.
Salah satu komentar itu dikeluarkan oleh Michael Fabrizio dari GAP motozoo by Pucetti.
Michel Fabrizio membuat pernyataan kontroversial setelah tragedi Dean Berta Vinales.
Ia mengatakan para pembalap muda ingin meniru gaya balapan Marc Marquez.
Bahkan, pembalap Italia berusia 37 tahun itu tidak akan memulai balapan Supersport satu-satunya akhir pekan di Jerez pada akhir minggu ini.
Dikutip dari Paddock GP, Kamis (30/9/2021), Michel Fabrizio menuduh Federasi Internasional Motor (FIM) dan menganggap bahwa Marc Marquez bukan contoh yang baik.
Bahkan, ia bersama Troy Bayliss dan Noriyuki Haga akan mengambil kesempatan untuk menghentikan kompetisi ini sebagai protes.
Baca juga: Dunia Balap Berduka, Sepupu Vinales Meninggal Dunia Setelah Kecelakaan Tragis di Lintasan Balap
"Aku menolak untuk balapan untuk menghormati kehidupan seorang manusia. Dan aku akan pensiun," kata Michael Fabrizio.
"Ini saatnya untuk bilang cukup. Hari ini adalah hari buruk, saya menyaksikan hari yang buruk, kehilangan seorang pembalap yang baru berusia 15 tahun," lanjutnya.
Michael Fabrizio juga menilai persaingan pembalap saat ini sangat ketat, dengan banyaknya orang yang ikut balapan dalam satu kelas.
Pembalap asal Italia ini juga menyalahkan Marc Marquez atas insiden yang menimpa Dean Berta Vinales.
Kenapa, kata dia, karena Marc Marquez adalah referensi dunia dalam segala hal balapan.
Baca juga: Yamaha Resmi Tendang Maverick Vinales, Aprilia Panggil Vinales untuk Kembali Tampil di MotoGP 2021
Banyak pembalap muda yang ingin lebih dari pembalap seperti Marc Marques.
“Karena dia (Marquez) adalah pembalap yang telah menunjukkan keseriusan, kedekatan, kekuatan, agresivitas dan dia adalah kiblat para pembalap muda,” kata Michael Fabrizio.
Ia mengatakan, di sekolah yang dimilikinya dengan Nico Terol, semua orang ingin menjadi seperti Marc Marquez.
“Saya pikir itu memalukan bagi seorang pembalap untuk berbicara seperti itu. Saya tidak tahu di mana orang ini berkiblat," ujarnya.
Michael Fabrizio mengajak orang-orang untuk kembali ke masa lalu ketika Marc Márquez masuk ke kelas MotoGP.
Saat itu, Pembalap Yamaha Valentino Rossi dikritik, yang mengatakan dia mengeluh tentang manuver 'yang salah' oleh Márquez.
Baca juga: Ditendang Yamaha, Maverick Vinales Ucapkan Terima Kasih: Saya Sangat Menghormati & Mendoakan Mereka
“Anda harus setuju dengannya. Marc telah menjadi tolok ukur.”
“Orang-orang muda ini meniru eksploitasinya, melangkah terlalu jauh melebihi batas, bersandar pada lawan mereka dengan mengambil risiko untuk setiap inci,” tutupnya.
Di tahun ini saja, sudah ada tiga pembalap muda yang meninggal dan semuanya di ajang yang dibina oleh Dorna Sports.
Selain Dean Berta Vinales (WSSP300) juga ada Hugo Millan (European Talent Cup) juga ada Jason Dupasquier (Moto3).
Persaingan di kelas terendah suatu ajang ini layak ditinjau lagi dari segi kedewasaan, jumlah peserta dan juga perangkat keamanannya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Jadi Agen Judi Online, Remaja di Pidie Ditangkap Bersama 82 B Chip dan Uang Tunai Rp 600 Ribu
Baca juga: Siap-siap, Berikut Smartphone yang Tak Bisa Pakai WhatsApp per 1 November 2021 Besok
Baca juga: Live Streaming Penentuan Juara Grup B Piala Sudirman 2021, Chinese Taipei vs Korea Tanding Siang Ini