Tanggul Jebol, Jembatan Rusak
Banjir yang terjadi di enam kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara
* Ekses Banjir di Aceh Utara
LHOKSUKON - Banjir yang terjadi di enam kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara pada Jumat (1/10/2021), menyebabkan tanggul sungai jebol, serta jalan dan jembatan rusak. Di Kecamatan Samudera, tanggul Krueng Pase jebol di dua lokasi hingga mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga.
“Tanggul sungai di Kecamatan Samudera yang jebol akibat banjir masing-masing di kawasan Desa Mancang, Kecamatan Samudera, dengan panjang sekitar 75 meter dan Desa Tanjong Awe dengan panjang sekitar 100 meter,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Murzani, kepada Serambi, Minggu (3/10/2021).
Di Desa Tanjong Awe, sebutnya, juga ada satu rumah janda yang rusak diterjang banjir. Sementara
di Desa Uram Jalan, Kecamatan Geureudong Pase, terjangan banjir mengakibatkan jalan dan jembatan rusak. Sedangkan di Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, bendung irigasi Krueng Pase sepanjang 20 meter juga rusak akibat banjir.
Selanjutnya, di Desa Binje, Kecamatan Nisam, banjir merusak saluran irigasi sepanjang 15 meter. “Untuk total kerugian akibat banjir tersebut masih didata petugas,” katanya. Selain kerusakan tersebut, masyarakat juga banyak mengalami kerugian karena ternak mereka mati dan areal sawah ikut terendam banjir.
Tanah Kuburan Umum Longsor
Terpisah, Syamsuddin, Keuchik Blang Reuma, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, banjir yang terjadi pada Jumat (1/10/2021) menyebabkan tanah kuburan umum desa itu yang berada di pinggir Krueng (Sungai) Pase, longsor. Akibatnya, sejumlah kuburan di lokasi tersebut hilang.
“Kejadiannya malam, kami baru mengetahui pada paginya setelah mendapat informasi dari warga,” ungkap Keuchik. Kemudian, lanjut Syamsuddin, sejumlah warga mendatanginya lokasi kuburan umum untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Ternyata memang benar ada beberapa kuburan di lokasi itu yang sudah hilang. Kami perkirakan sekitar delapan makam,” pungkas Keuchik Blang Reuma. (jaf)