Pemulangan Warga Aceh di Malaysia
Pengabdian SUBA dan Permebam, 39 Warga Aceh di Malaysia Kembali Berkumpul dengan Keluarga
Warga Aceh yang pulang difasilitasi Permebam dan SUBA ini melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Johor Baru, lanjut naik kapal laut
Warga Aceh yang pulang difasilitasi Permebam dan SUBA ini melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Johor Baru, lanjut naik kapal laut menuju Batam. Sesampai ke Batam, warga Aceh ini akan disambut oleh Tim Adat Aceh Cang Panah Sumut sekaligus perwakilan SUBA Sumut, Zulkifli Hamzah, dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan ke Aceh.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, membuat para perantau dan pekerja migran Aceh di Malaysia berada dalam dilema. Banyak dari mereka memutuskan pulang lebih awal, tak sedikit pula yang mencoba bertahan, menunggu secercah harapan keadaan untuk masa depan.
Namun, setelah satu tahun lebih bertahan dalam ketidakpastian, sebagian mereka akhirnya memutuskan pulang. Tapi, kini pulang tidak lagi semudah dulu. Banyak tantangan, terutama bagi mereka yang sudah kehabisan masa berlaku visa dan bahkan paspor yang telah kedaluwarsa.
Beruntung, warga Aceh di Malaysia memiliki beberapa persatuan yang bisa diandalkan untuk membantu mereka mengatasi kesulitan. Dua di antara persatuan itu adalah SUBA (Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh) dan Permebam (Persatuan Melayu Berketurunan Aceh).
Di bawah komando Bukhari bin Ibrahim dan Datuk Mansyur bin Usman, para relawan kedua persatuan masyarakat Aceh di Malaysia ini terus berupaya memberikan jalan keluar terhadap kesulitan yang dihadapi warga Aceh di negeri jiran itu. Termasuk membawa pulang mereka yang sudah kehilangan kerja dan kehabisan izin tinggal. Para relawan SUBA dan Permebam, berupaya membantu mereka berkumpul kembali dengan keluarga di tanah kelahiran, Aceh.
Seperti pada Minggu (3/10/2021) malam, Permebam dan SUBA memfasilitasi pemulangan 39 warga Aceh dari Malaysia. Pemulangan tersebut dilakukan atas dasar keinginan warga Aceh di Malaysia. Sebagian pulang untuk memperpanjang paspor dan sebagian lainnya pulang karena tak lagi bekerja di negara Semenanjung Melayu ini.
Ketua SUBA, Bukhari Ibrahim, kepada Serambi, Senin (4/10/2021), menyebutkan, awalnya 39 warga Aceh ini dijadwalkan pulang menggunakan pesawat. Namun, karena ada kendala pada penerbangan, mereka terpaksa pulang melalui jalur darat dan laut.
Warga Aceh yang pulang difasilitasi Permebam dan SUBA ini melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Johor Baru, lanjut naik kapal laut menuju Batam. Sesampai ke Batam, warga Aceh ini akan disambut oleh Tim Adat Aceh Cang Panah Sumut sekaligus perwakilan SUBA Sumut, Zulkifli Hamzah, dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan ke Aceh.
Anggota Komunitas Aceh di Malaysia, Jafar Insya Reubee, melaporkan, Ketua SUBA dan Presiden Permebam turut berhadir menyaksikan langsung pemulangan 39 warga Aceh yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak tersebut.
Datuk Mansyur bin Usman berharap perjalanan warga Aceh yang menetap di Malaysia ini selamat sampai tujuan. "Kita doakan semoga mereka (warga Aceh) selamat dalam perjalanan dan sampai di tempat tujuan yakni Aceh," kata Datuk Mansyur.
Ketua SUBA, Bukhari Ibrahim, mengatakan, keberangkatan warga Aceh ini mengalami keterlambatan selama dua minggu, karena menunggu penerbangan pesawat. Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya mereka sepakat untuk pulang melalui jalur laut yaitu dari Johor ke Batam, dan kemudian melanjutkan penerbangan dengan pesawat ke Medan.
"Keberangkatan mengalami keterlambatan karena ada kendala penerbangan, seharusnya mereka saat ini sudah berada di Aceh bila jadi berangkat menggunakan pesawat," kata Bukhari Ibrahim. "Keterlambatan ini sudah dua minggu, jadi kami juga meminta maaf karena terjadinya keterlambatan berangkat, karena yang direncanakan menggunakan pesawat tidak bisa dilakukan karena pemberlakukan pembatasan akibat pandemi," tambahnya.
Bukhari mengatakan, tadi malam ke-39 warga Aceh yang bergabung dengan beberapa warga asal Sumatera Utara yang difasilitasi oleh Himpunan Masyarakat Sumatera Utara (Himasu) sudah berada di Johor. “Malam ini (tadi malam-red) mereka menginap di hotel di Johor, Insya Allah besok pagi akan berangkat ke Batam dengan feri dan selanjutnya naik pesawat ke Medan,” pungkas Bukhari Ibrahim. (*)