Thomas dan Uber Cup 2020
Betty Uber, Sosok Wanita yang Mencetuskan dan Merancang Piala Uber, Turnamen Beregu Wanita Dunia
Piala itu berdesain seorang pemain bulutangkis wanita yang berdiri di atas bola dunia yang berputar.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Kemudian, pada tahun 1981, format final diubah menjadi sembilan nomor, lima nomor tunggal dan empat nomor ganda.
Dua nomor tunggal dan dua nomor ganda dimainkan pada hari pertama, sedangkan tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda dimainkan pada hari kedua, dan format terakhir ini juga digunakan di Piala Thomas pada tahun 1982.
Sejak 1984, format final Piala Uber adalah lima nomor yang dimainkan langsung, yaitu tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda, bersama dengan Piala Thomas.
Sepanjang sejarahnya, terdapat lima negara yang pernah menjadi juara, yakni China (14 kali), Amerika Serikat (3 kali), Jepang (5 kali), Indonesia (3 kali), serta Korea Selatan (1 kali).
Piala Uber pada awalnya diadakan setiap tiga tahun sekali.
Namun, sejak tahun 1984, Piala Uber diadakan setiap dua tahun sekali bersama dengan Piala Thomas.
Meskipun ada kesamaan antara kedua kejuaraan, ada perbedaan dalam pola awal dominasi.
Amerika Serikat, yang dipimpin oleh pendukung seperti Judy dan Sue Devlin dan Margaret Varner, meraih hat-trick gelar dalam tiga edisi pertama mulai 1957.
Baca juga: Takut Tertular Covid-19, Thailand Menarik Diri dari Piala Thomas dan Uber Cup 2020 di Denmark
Keseimbangan kekuatan kemudian bergeser ke Asia, dengan kemenangan 5-2 untuk Jepang di partai final yang menawan melawan Amerika Serikat pada tahun 1966.
Jepang kemudian memenangkan empat dari lima edisi berikutnya; satu-satunya penyeludup adalah Indonesia di tahun 1975.
Pada tahun tersebut, Jepang gagak mempertahankan gelarnya dan harus menyerahkan Piala Uber ke tangan Indonesia.
Namun di tahun 1978, Jepang kembali merebutnya dari tangan Indonesia.
China tiba dengan gemilang pada tahun 1984.
Ukuran keberhasilan mereka adalah fakta bahwa dari tahun 1984 hingga 2016, mereka memenangkan 14 dari 17 kali gelaran.
Indonesia berhasil memenangkan gelar kedua dan ketika pada tahun 1994 dan 1996, Korea (2010) dan Jepang (2018) adalah tiga negara sejak 1984 yang mengganggu rekor kemenangan China.
Baca juga: Mundur dari Piala Thomas & Uber 2020, Indonesia Juga Batalkan Jadi Tuan Rumah Turnamen Seri Asia