VIDEO Tradisi Rabu Abeh dan Meujalateh di Woyla, Berdoa Melalui Syair dan Zikir Agar Jauh dari Bala

SERAMBINEWS.COM – Ratusan warga Woyla Aceh Barat, Rabu (6/10/2021) pagi tadi, mengikuti tradisi Rabu Abeh dan Meujalateh, di Gampong Ie Itam Baroh.

Tradisi yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar ini berlangsung turun temurun dan masih terus dilaksanakan setiap tahunnya.

Melalui syair dan zikir, warga yang ikut dalam kegiatan tersebut memanjatkan doa agar dijauhkan dari bala berupa wabah tha'un dan sejenisnya.

Prosesinya, setiap malam selama bulan Safar, jamaah shalat di Masjid Woyla membaca isim Ya Latif atau biasa disebut Jalateh.
Pembacaan isim Ya Latif di dalam masjid yang dilaksanakan setelah zikir ini tidak disertai dengan tongkat.

Puncaknya, pada pagi hari rabu terakhir bulan Safar, warga berkumpul di di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Woyla untuk berzikir dan doa bersama.

Kali ini, pembacaan isim Ya Latif atau Jalateh ini disertai dengan hentakan tongkat bambu yang diisi kerikil dan dipasangi serat ijuk aren pada bagian atasnya.

Suara yang dihasilkan dari hentakan bambu ini dimaknai untuk menakuti setan atau wabah.

Biasanya, tradisi ini rutin dilaksanakan pada bulan Safar yang diyakini warga banyak mendatangkan bala dan wabah penyakit.

Salah satu penyakit yang cukup diingat warga adalah wabah ta’eun (tha’un) yang menyerang ternak, terutama ayam yang terjadi pada bulan Safar.

Pada sesi akhir, semua tongkat bambu ini dikumpulkan dan kemudian dihanyutkan ke aliran sungai.

Sementara satu diantaranya yang dipasang kain putih, diikatkan pada salah satu pohon di pinggir sungai.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Santri di Aceh Barat Ditemukan di Warkop, Ini Sebab Meninggalkan Pesantren

Baca juga: Bantah Tudingan Anggota DPRA, Jubir Pemerintah Aceh Tegaskan Kantor ULP Terbuka untuk Publik