Internasional
Pengadilan Roma Buka Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Mesir, Empat Tentara Mesir Jadi Terdakwa
Pengadilan Roma, Italia membuka persidangan pembunuhan seorang mahasiswa Italia di Mesir. Persidangan dengan empat anggota tentara Mesir secara
SERAMBINEWS.COM, ROMA - Pengadilan Roma, Italia membuka persidangan pembunuhan seorang mahasiswa Italia di Mesir.
Persidangan dengan empat anggota tentara Mesir secara absentia dilakukan pada Kamis (14/10/2021) secara terbuka.
Keempatnya dituduh terlibat dalam penculikan, penyiksaan dan pembunuhan di Kairo atas seorang mahasiswa doktoral Italia.
Orang tua dan saudara perempuan Giulio Regeni masuk ke gedung pengadilan Roma tanpa membuat pernyataan.
Pemerintah Italia mengumumkan akan bergabung dengan bagian perdata persidangan sebagai pihak yang dirugikan dalam kasus tersebut.
Pada Desember 2021, jaksa Italia secara resmi menempatkan empat orang Mesir itu dalam penyelidikan atas dugaan pembunuhan Regeni apada 2016.
Baca juga: Italia Terancam Kehilangan Pendapatan dari Pariwisata Halal
Sorang hakim memerintahkan mereka untuk diadili pada Mei 2021.
Jenazah Regeni ditemukan di jalan raya beberapa hari setelah menghilang di ibu kota Mesir pada 25 Januari 2016.
Dia berada di Kairo untuk meneliti aktivitas serikat pekerja di antara pedagang kaki lima sebagai bagian dari tesis doktoralnya.
Ibunya mengatakan jasadnya dimutilasi oleh siksaan sehingga hanya bisa mengenali ujung hidungnya ketika melihatnya.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan tanda di tubuhnya mirip dengan bekas penyiksaan yang meluas di fasilitas penjara Mesir.
Pihak berwenang Mesir telah menuduh mahasiswa doktoral Universitas Cambridge itu menjadi korban perampok biasa.
Baca juga: Situs Festival Film El Gouna di Mesir Terbakar
Kasus tersebut merenggangkan hubungan antara Italia dan Mesir, sekutu Roma dalam upaya memerangi terorisme.
Pada satu titik, Italia menarik duta besarnya untuk mendesak kerja sama Mesir dalam penyelidikan.
Menjelang persidangan, presiden majelis rendah deputi Italia, Roberto Fico, mengirimkan dukungann kepada orang tua Regeni atas kegigihan mereka.
“Jika kita melihat ke belakang selama bertahun-tahun, perlu memikirkan upaya besar yang diperlukan untuk sampai ke sini," katanya.
"Merekonstruksi plot meskipun ada penyesatan Mesir dan segala jenis perlawanan," tambahnya.
"Kita harus memahami betapa pentingnya dan penuh makna pembukaan persidangan ini," jelasnya.(*)
Baca juga: Mesir Blokir Seluruh Keuangan Ikhwanul Muslimin
