Bea Cukai Berharap Bawang dan Emping Bisa Diekspor
Kakanwil Bea dan Cukai Aceh, Dr Safuadi berharap komoditi bawang merah dan emping melinjo dari Pidie dan Pidie Jaya bisa diekspor ke Eropa
SIGLI - Kakanwil Bea dan Cukai Aceh, Dr Safuadi berharap komoditi bawang merah dan emping melinjo dari Pidie dan Pidie Jaya bisa diekspor ke Eropa, Amerika, Arab Saudi, Dubai serta Cina.
"Untuk bisa diekspor ke Pasar Amerika, Eropa, Arab Saudi, Dubai, Cina dan negara lainnya, kemasan emping melinjo dan bawang merah harus memenuhi standar internasional, " kata Safuadi pada pertemuan dengan anggota kelompok tani bawang merah di Gampong Suik Kecamatan Indrajaya dan pedagang melinjo di Kota Beureuneun, Pidie Rabu (13/10).
Safuadi mengatakan, kunjungan dirinya bersama enam orang staf ke areal tanaman bawang merah di Gampong Suik Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie, atas undangan Wakil Ketua Kadin Aceh, Zakarya, selaku pembina kelompok tani bawang merah, di Kecamatan Indra Jaya dan beberapa kecamatan lainnya di Pidie dan Pidie Jaya.
Sedangkan tujuan meninjau Pasar Emping di Kota Beureuneun, untuk memberikan penyuluhan kepada para pedagang emping, bagaimana cara membuat kemasan emping agar empingnya bisa diekspor ke Arab Saudi, Dubai, Amerika, Eropa, Cina dan negara lainnya.
Beberapa tahun lalu, ungkap Safuadi, kita masih ragu dengan ketersediaan emping melinjo dan bawang merah untuk memenuhi pasar Internasional, yakni Arab Saudi, Dubai, Amerika, Eropa dan Cina. Karena produksinya, tidak terjadi sepanjang bulan dan masih musiman.
Mulai tahun 2021 ini, kata Safuadi, produktivitas emping melinjo dan bawang merah Pidie, setiap bulan tersedia dalam jumlah yang memadai.
Bahkan sejak tahun ini, khusus untuk komoditas bawang merah pedagang kita di Aceh, sudah tidak lagi memasok bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah dan Cina, melainkan sudah cukup produksi bawang merah dari Pidie dan Pijay.
Menyikapi kondisi tersebut, kata Safuadi, pihaknya melakukan promosi komoditi ekspor ke areal pengembangan tanaman bawang merah di Pidie dan Pijay, serta meninjau pasar emping melinjo di Kota Beurenuen, Pidie.
Kepada kelompok tani bawang merah di Pidie dan Pijay, kata Safuadi, pihaknya menyatakan, bawang merah yang dihasilkan petani Pidie dan Pijay, bisa diekspor ke Arab Saudi, Dubai, Amerika, Eropa dan Cina.
Dua komoditi itu, sangat langka di Arab Saudi, Dubai, Eropa, Amerika dan Cina, dan masyarakatnya sangat menyukainya, karena sampai kini belum ada dari daerah lain maupun negara lain, yang mengekspor emping melinjo dan bawang merah Pidie yang enak, harum dan gurih itu ke negara tersebut.
Cara untuk mengekspor bawang merah dan emping melinjo ke luar negeri, kata Safuadi, kemasannya harus menggunakan beberapa bahasa, yaitu Inggris, Arab dan Cina. Minimal dua bahasa Inggris dan Cina.
Dalam bungkus kemasan, komposisi unsur yang terdapat dalam emping melinjo dan bawang merah harus disebutkan persentasenya. Ini merupakan salah satu persyaratan komoditas makanan dan bumbuan untuk bisa masuk ke negara Arab Saudi, Dubai, Amerika, Eropa, Cina dan negara lainnya.
Mulai tahun 2021 ini, lanjut Safuadi, pihaknya sudah membuat pogram jemput komoditas pertanian yang bisa diekspor ke pelosok desa. Program dan kegiatannya diberi nama "Semua Bisa Ekspor".
Kata-kata 'semua bisa diekspor' itu sengaja ditulis di badan mobil dinas Kantor Bea Cukai Aceh, yang akan melakukan sosialisasi promosi komoditi ekspor ke berbagai daerah, yang telah dimulai dari Pidie dan Pijay, untuk komoditi bawang merah dan emping melinjo, serta lainnya.
Lokasi pengembangan bawang merah yang ada di Pidie, kata Safuadi, jika pengusaha pengelolanya berminat untuk dijadikan Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah, kita siap memprosesnya setelah pihak pengusahanya bersama anggota kelompok taninya memenuhi persyaratan.