Murid SDN 2 Juli Belajar di Tenda Darurat, Pascakebakaran Ruang Kelas
Sejak tiga ruang belajar SDN 2 Juli Bireuen terbakar pada Rabu (6/101), puluhan murid SD terutama kelas IV, V dan VI terpaksa belajar
BIREUEN - Sejak tiga ruang belajar SDN 2 Juli Bireuen terbakar pada Rabu (6/101), puluhan murid SD terutama kelas IV, V dan VI terpaksa belajar di tenda darurat dan ruangan guru.
Ada sekitar 30 murid yang belajar di tenda dan ruangan guru, mereka duduk atau lasehan beralaskan tikar plastik.
Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani datang bersama sejumlah kepala dinas maupun Camat Juli dan komite SDN 2 Juli Bireuen, melihat langsung kondisi darurat proses belajar mengajar di sekolah tersebut pada Kamis (14/10).
Dalam kunjungan itu meminta seorang murid untuk menceritakan tentang kejadian beberapa waktu lalu yang menyebabkan tiga ruangan belajar mereka terbakar.
Seorang murid kelas V bernama Ainal Urifa langsung tunjuk tangan dan maju menghampiri Bupati Bireuen. Urifa menceritakan musibah kebakaran, seluruh murid dan guru menangis melihat kobaran api dan ruangan belajar mereka terbakar.
Mendengar cerita Urifa, Bupati Bireuen meminta agar bersabar dalam menghadapi cobaan ini, Bupati Bireuen juga berjanji, untuk membangun kembali ruang sekolah yang terbakar tahun depan.
Namun bupati belum bisa memastikannya. "Bangunan SDN 2 Juli itu akan dibangun tahun depan, namun belum bisa dipastikan apakah satu lantai atau dua lantai. Tergantung anggaran," katanya
Di akhir kunjungannya, Bupati Bireuen menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran rumah yang yang berada persis di samping sekolah dan sekaligus menyerahkan KK dan KTP yang telah dicetak ulang karena ikut terbakar waktu itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, SDN 2 Juli dan satu rumah di Desa Krueng Simpo, Bireuen, Rabu (6/10) sekitar pukul 10.35 WIB terbakar.
Selain menghanguskan bangunan, beberapa SK guru dan juga SKHU anak-anak yang belum diambil ludes terbakar. Selain itu, sejumlah buku pelajaran yang ada dalam ruangan belajar itu ikut hangus, sedangkan peralatan lain di ruang lainnya selamat dari musibah karena berhasil dikeluarkan.
Saat kebakaran terjadi, murid sebagian sedang dalam ruangan. Mendengar teriakan kebakaran, para murid segera berlarian menyelamatkan diri ke lapangan. Sejumlah bahan bacaan segera dikeluarkan dalam ruangan tersebut, namun ada sebagian yang ikut terbakar.
Dampak kebakaran ini, sebagian bahan bacaan dalam ruangan ludes terbakar. Selain itu, sejumlah SKHU milik siswa yang belum sempat diambil juga hangus terbakar.
Kebakaran yang menghanguskan sejumlah sarana belajar di SDN 2 Juli berawal dari terbakarnya sebuah rumah milik Eka Zurda Ningsih yang posisinya tepat berada di samping sekolah tersebut.
Rumah tersebut ditempat tiga kepala keluarga yang terdiri atas 11 jiwa. Dan akibat kebakaran itu, mereka kehilangan tempat tinggal dan tak satu pun barang yang bisa diselamatkan, karena saat musibah itu terjadi, seluruh anggota keluarga tidak berada di rumah.
Saat ini Pemkab Bireuen sudah menyalurkan sejumlah bantuan untuk keluarga korban kebakaran tersebut.(yus)