Berita Subulussalam

Lima Santri Dayah Minhajussalam Kota Subulussalam Borong Piala MQK II Aceh

Prestasi gemilang terus ditorehkan para santri di Pondok Pesantren Minhajussalam, Desa Kampung Baru, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM (dua kiri), didampingi Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri SAg MH (kiri), menyerahkan piala bergilir MQK II Aceh Tahun 2021 kepada Kadis Syariat Islam Kota Subulussalam, M Yakub (tiga kanan), pada acara penutupan di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh, Sabtu (16/10/2021) tadi malam 

Tetaplah giat berlatih serta terus meningkatkan kemampuan membaca dan memahami kitab-kitab turats. Semoga di MQK selanjutnya, anak- anak kami mampu menjadi lebih baik,” jelas Gubernur.

Ia menilai, kitab turats atau kitab kuning sejak dulu menjadi bagian integral dari tradisi keilmuwan di dayah.

Kitab ini menjadi penghubung antarulama dalam rantai penyebaran pengetahuan keislaman. Di dalamnya, sambung Bukhari, terkandung beragam pengetahuan.

Tidak hanya tentang hukum-hukum, tapi juga membicarakan sejarah kehidupan para nabi, para ulama, dan lain sebagainya.

“Di tengah derasnya arus informasi belakangan ini, terlihat adanya trend penurunan mengkaji kitab kuning.

Ke depan, hal ini bisa berefek pada makin berkurangnya generasi Aceh yang menguasai literatur keislaman khas tersebut.

Karena itu, melalui musabaqah ini kita gaungkan kembali minat membaca dan mengkaji kitab kuning di kalangan santri,” ajak dia.

Di sisi lain, sambung Bukhari, kebiasaan membaca kitab kuning juga harus menyebar ke kalangan masyarakat umum.

Komunitas-komunitas pengajian di luar dayah diharapkan ikut menggalakkan kegiatan membaca kitab kuning. Menurutnya, MQK ini dapat menjadi ajang silaturahmi antarsantri dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Baca juga: Rumah Petani di Simpang Keuramat Aceh Utara Terbakar, Begini Kronologisnya

“Saya berharap, ukhuwah islamiyah para santri di Aceh tidak pernah putus, walaupun berasal dari dayah yang berbeda.

Perlu diingat bahwa santri saat ini sudah menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan.

Karena itu, kekuatan dan kekompakan para santri mutlak diperlukan sebagai salah satu modal dalam membangun daerah,” pungkas Bukhari membacakan sambutan Gubernur Aceh.

Penutupan MQK-II Aceh Tahun 2021 turut hadir perwakilan unsur Forkopimda Aceh, Wakil MPU Aceh, Drs Tgk H Muhibbuththabary MAg, Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, dan para perwakilan SKPA. (*)

Baca juga: MQK Provinsi Resmi Bergulir, Diikuti 380 Peserta dari 20 Kabupaten/Kota

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved