Internasional

Rudal Hipersonik Baru China Mengejutkan Badan Intelijen AS

China menunjukkan kemampuan luar angkasa canggih dengan menguji Rudal Hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus 2021.

Editor: M Nur Pakar
HAWC
Rudal Hypersonic Air-breathing Weapons Concept (HAWC) terlihat dalam konsepsi seniman 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - China menunjukkan kemampuan luar angkasa canggih dengan menguji Rudal Hipersonik berkemampuan nuklir pada Agustus 2021.

Financial Times, Minggu (17/10/2021) melaporkan, hal itu mengutip lima sumber yang mengetahui tes tersebut.

Kendaraan luncur rudal hipersonik oleh militer China mengitari Dunia di ruang orbit rendah sebelum menuju sasarannya.

Meskipun rudal itu meleset dari targetnya sekitar dua lusin mil, tes tersebut menunjukkan kemampuan luar angkasa China yang canggih.

Bahkan, mengejutkan Badan intelijen AS, kata sumber kepada Financial Times.

Tes tersebut menunjukkan China telah membuat kemajuan luar biasa pada senjata hipersonik.

Baca juga: VIDEO - Jepang Ketar-Ketir, Korea Utara Tembakkan Rudal Terbaru

Bahkan, jauh lebih maju daripada yang disadari para pejabat AS.

"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata sumber lain kepada surat kabar itu.

Beberapa negara, termasuk AS, Rusia, dan China, berlomba-lomba mengembangkan senjata hipersonik.

Rudal terbang pada lintasan ketinggian rendah dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara.

Rudal meluncur termasuk jenis senjata hipersonik yang diluncurkan ke luar angkasa dengan roket tetapi mengorbit Bumi di bawah momentumnya.

Tidak seperti rudal balistik, mereka dapat bermanuver dan tidak mengikuti lintasan tetap, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.

Pada Agustus 2021, Jenderal Glen VanHerck, Kepala Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara, mengatakan kemampuan hipersonik China sangat canggih.

Bahkan, akan memberikan tantangan signifikan bagi kemampuan memberikan peringatan ancaman dan penilaian serangan," katanya.

Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara (NORAD) adalah organisasi dwinegara AS dan Kanada.

Baca juga: Saingi China dan Rusia, Amerika Geber Rudal Hipersonik, Bisa Hancurkan Target di Jarak 1.725 Mil

Bertugas memberikan peringatan dan perlindungan kedirgantaraan untuk Amerika Utara.

Sumber juga mengatakan senjata China secara teoritis dapat terbang di atas Kutub Selatan.

Salah satu penyebab lain kekhawatiran bagi militer AS, yang sistem misilnya fokus pada rute kutub utara.

China telah secara agresif mengembangkan teknologi ini. yang mereka anggap penting untuk melawan kemajuan AS dalam teknologi hipersonik dan lainnya.

Al Jazeera melaporkan, mengutip laporan terbaru oleh US Congressional Research Service (CRS).

Berita tes datang di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS, saat China meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Riset dan Teknik Pentagon Michael Griffin mengatakan mengembangkan kemampuan hipersonik menjadi prioritas teknis tertinggi.

Baca juga: Rusia Sebar S-500, Bisa Cegat Rudal Balistik Antarbenua, Rudal Jelajah Hipersonik dan Pesawat Tempur

Minggu ini Pentagon mengatakan mengembangkan senjata hipersonik saat ini terlalu mahal.

Sedangkan kontraktor pertahanan harus mencoba dan mendorong ke arah hipersonik yang lebih terjangkau.

Permintaan anggaran Pentagon untuk penelitian hipersonik pada tahun keuangan 2022 sebesar $3,8 miliar, naik dari $3,2 miliar tahun sebelumnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved